优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Arkeolog Temukan Senjata Kuno Terbuat dari Meteorit yang Jatuh ke Bumi 3.500 Tahun Lalu

Dikutip dari Newsweek (31/7/2023), Morigen terletak hanya beberapa mil barat daya tempat meteorit Twannberg jatuh ke Bumi dan beberapa fragmen meteorit telah ditemukan.

Mata panah tersebut memiliki ukuran setelapak tangan dan kini telah dijadikan sebagai koleksi di Museum Sejarah Bern.

Mata anak panah yang terbuat dari meteorit

Sebuah analisis baru yang diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science edisi September mengungkapkan, benda itu bukanlah sebuah mata panah biasa.

Benda tersebut adalah mata anak panah yang terbuat dari meteorit yang jatuh ke Bumi pada 3.500 tahun yang lalu.

"Dari luar, mata panah ini terlihat seperti mata panah biasa yang dilapisi karat," kata penulis utama Beda Hofmann, dilansir dari Live Science.

Selain itu, analisis mereka juga menunjukkan masih ada banyak logam yang diawetkan.

Para peneliti menggunakan beberapa metode, termasuk tomografi sinar-X (pencitraan terkomputerisasi) dan spektrometri gamma (proses yang mendeteksi bahan radioaktif yang memancarkan gamma).

Analisis menggunakan metode tersebut memperlihatkan, benda itu tidak hanya mengandung isotop aluminium-26 yang secara alami tidak ada di Bumi, tapi juga memiliki jejak paduan besi dan nikel yang konsisten dengan meteorit.

Terdapat bekas gilingan pada mata anak panah

Selain itu, analisis tersebut juga menunjukkan adanya bekas gilingan yang tersisa saat meteorit dibentuk menjadi mata panah dan sisa-sisa tar yang kemungkinan besar digunakan untuk menempelkan ujungnya ke batang panah.

Awalnya, para ilmuwan mengira artefak tersebut terkait dengan situs meteorit Twannberg berusia 170.000 tahun yang berjarak kurang dari 5 mil (8 kilometer) dari tempat tinggal tersebut.

Namun, sebuah penelitian lebih lanjut mengungkapkan adanya konsentrasi nikel dan germanium (unsur kimia) dalam mata panah itu tidak cocok.

"Itu bukan berasal dari meteorit yang saya duga," kata Hofmann tentang artefak tersebut.

Artefak ini memiliki berat sepersepuluh ons (2,9 gram) dan panjangnya lebih dari 1 inci (3 cm).

Lebih lanjut, Hofmann dan rekan-rekannya merujuk pada basis data geologi yang mengungkapkan, situs meteorit Kaalijarv di Estonia, yang berjarak lebih dari 1.400 mil (2.250 km) jauhnya, mengandung logam yang mirip dengan artefak tersebut dan mata panahnya berasal dari meteorit seberat 2 ton (1.800 kg).

Sehingga, hal ini membuat para ilmuwan menyimpulkan mata panah tersebut kemungkinan besar pernah diperdagangkan.

"Telah didokumentasikan dengan baik bahwa perdagangan telah terjalin dengan baik dalam jarak yang sangat jauh selama Zaman Perunggu," kata Hofmann.

"Orang-orang zaman dulu ini kemungkinan besar tahu bahwa ketika tumbukan terjadi di sana pada tahun 1500 SM, materialnya sangat berharga dan memiliki nilai," tambahnya.

Bahkan saat ini, mata panah meteorit sangat jarang ditemukan dengan hanya 55 objek yang diketahui ditemukan di Eurasia dan Afrika di 22 lokasi.

Mulai 1 Februari 2024 hingga 25 April 2025, mata panah itu akan dipamerkan di Museum Sejarah Bern.

/tren/read/2023/08/04/181500765/arkeolog-temukan-senjata-kuno-terbuat-dari-meteorit-yang-jatuh-ke-bumi

Terkini Lainnya

Cegah Henti Jantung Saat Olahraga Lari, Berikut Tips dari Dokter...

Cegah Henti Jantung Saat Olahraga Lari, Berikut Tips dari Dokter...

Tren
Dokter Ungkap Cara Mencegah Uban di Usia Muda, Tak Sekadar Faktor Usia

Dokter Ungkap Cara Mencegah Uban di Usia Muda, Tak Sekadar Faktor Usia

Tren
Arkeolog Temukan Pedang Kuno Berusia 2.300 Tahun dengan Simbol Swastika

Arkeolog Temukan Pedang Kuno Berusia 2.300 Tahun dengan Simbol Swastika

Tren
Prabowo Ingin Sistem Kerja Outsourcing Dihapus, Sudah Tepatkah Menurut Pakar?

Prabowo Ingin Sistem Kerja Outsourcing Dihapus, Sudah Tepatkah Menurut Pakar?

Tren
80 Persen Warga Indonesia Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep, Apa Dampaknya?

80 Persen Warga Indonesia Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep, Apa Dampaknya?

Tren
8 Tanda Ginjal Tidak Sehat yang Muncul di Mata, Salah Satunya Penglihatan Ganda

8 Tanda Ginjal Tidak Sehat yang Muncul di Mata, Salah Satunya Penglihatan Ganda

Tren
Mei 2025 Sudah Musim Kemarau, Kenapa Indonesia Masih Hujan? Ini Kata BMKG

Mei 2025 Sudah Musim Kemarau, Kenapa Indonesia Masih Hujan? Ini Kata BMKG

Tren
Belajar dari Nana Mirdad, Pahami Perbedaan Pinjol dan Paylater

Belajar dari Nana Mirdad, Pahami Perbedaan Pinjol dan Paylater

Tren
Warganet Khawatirkan QRIS Bisa Buka Data Pribadi, Benarkah Demikian?

Warganet Khawatirkan QRIS Bisa Buka Data Pribadi, Benarkah Demikian?

Tren
Kisah Malaysia Airlines MH17, Ditembak Rudal Buatan Rusia dan Hancur di Angkasa

Kisah Malaysia Airlines MH17, Ditembak Rudal Buatan Rusia dan Hancur di Angkasa

Tren
Mumi Bangsawan Peru Berusia 5.000 Tahun Ditemukan di Bekas Pembuangan Sampah

Mumi Bangsawan Peru Berusia 5.000 Tahun Ditemukan di Bekas Pembuangan Sampah

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 4-6 Mei 2025, Bisakah Dilihat dari Langit Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 4-6 Mei 2025, Bisakah Dilihat dari Langit Indonesia?

Tren
Alasan Harga Emas Turun di Minggu Ini, Bagaimana Prediksi ke Depan?

Alasan Harga Emas Turun di Minggu Ini, Bagaimana Prediksi ke Depan?

Tren
500 KPM PKH Jawa Timur Telah Lalui Graduasi, Masih Bisa Terima Bansos?

500 KPM PKH Jawa Timur Telah Lalui Graduasi, Masih Bisa Terima Bansos?

Tren
Indonesia Diapit 2 Bibit Siklon Saat Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Meningkat?

Indonesia Diapit 2 Bibit Siklon Saat Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Meningkat?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke