ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Kabar duka ini disampaikan oleh editor Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Mirna Yulistianti, yang selama ini mengedit buku-buku Jokpin.

Mirna menyampaikan telah menerima kabar meninggalnya sang penyair tersebut dari istri Joko, Nurnaeni Amperawati Firmina, pada Sabtu pagi, melalui pesan WhatsApp.

Joko Pinurbo meninggal dunia usai mendapakan perawatan intensif di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta karena memiliki gangguan pernapasan.

Sebelumnya, pada November 2023, Joko juga sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu. Nurnaeni menyebut, suaminya itu mengalami keluhan di paru-paru.

"Setelah tahun 2023, beberapa kali Mas Jokpin opname (rawat inap di rumah sakit). Saya juga sempat menjenguk beliau,” tutur Mirna dikutip dari ÓÅÓιú¼Ê id.

Penyiar yang akrab dipanggil Jokpin ini merupakan sastrawan terkemuka di Indonesia dengan segudang karya dan prestasi.

Berikut prestasi dan karya-karya dari Joko Pinurbo (Jokpin):

Karya sastra Joko Pinurbo

Jokpin adalah pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat yang telah menciptakan sejumlah buku puisi yang dikenal luas oleh masyarakat.

Puisi-puisi karya Jokpin dinilai memiliki tempat tersendiri di kalangan penikmat sastra lantaran memiliki perpaduan humor dan ironi yang dikemas dalam karya apik dan jenaka.

Selain itu, beberapa puisi ciptaannya juga membahas hal-hal sederhana dari kehidupan serta kejadian sehari-hari, dilansir dari ÓÅÓιú¼Ê TV.

Diksi dalam puisinya pun sederhana, tapi mampu ”menyentil” pembacanya. 

Puisi karya Jokpin juga cenderung singkat, jelas, dan padat. Lantaran kesederhanaannya itu pula, puisinya tidak sukar dipahami, bahkan oleh orang yang mengaku bukan penikmat puisi.

Berikut beberapa karya dari Joko Pinurbo:

  • Celana (1999)
  • Di Bawah Kibaran Sarung (2001)
  • Pacarkecilku (2001)
  • Telepon Genggam (2003)
  • Kekasihku (2004)
  • Pacar Senja (2005)
  • Kepada Cium (2007)
  • Tahilalat (2012)
  • Baju Bulan (2013)
  • Bulu Matamu: Padang Ilalang (2014)
  • Surat Kopi (2014)
  • Surat dari Yogya (2015)
  • Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016)
  • Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (2016)
  • Buku Latihan Tidur (2017)
  • Perjamuan Khong Guan (2020)
  • Salah Piknik (2021)
  • Sepotong Hati di Angkringan (2021)
  • Kabar Sukacinta (2021)
  • Epigram 60 (2022).

Selain berpuisi, Jokpin juga menulis karya sastra lain seperti cerita pendek yang tak kalah apik.

Beberapa cerita pendek karya Jokpin juga berhasil dimuat di media massa, bahkan terpilih menjadi isi dari buku kumpulan Cerpen Pilihan ÓÅÓιú¼Ê tahun 2013, 2014, dan 2015.

Tak hanya itu, Jokpin juga sempat menjajal dunia novel. Karya novel perdananya berjudul Srimenanti dan terbit pertama kali pada 2019.

Berikut beberapa puisi karya Joko PInurbo:

Celana 3

Ia telah mendapatkan celana idaman

yang lama didambakan, meskipun untuk itu

ia harus berkeliling kota

dan masuk ke setiap toko busana.

Ia memantas-mantas celananya di cermin

sambil dengan bangga ditepuk-tepuknya

pantat tepos yang sok perkasa.

“Ini asli buatan Amerika,” katanya

kepada si tolol yang berlagak di dalam kaca.

Ia pergi juga malam itu, menemui kekasih

yang menunggunya di pojok kuburan.

Ia pamerkan celananya: “Ini asli buatan Amerika.”

Tapi perempuan itu lebih tertarik

pada yang bertengger di dalam celana.

Ia sewot juga: “Buka dan buang celanamu!”

Pelan-pelan dibukanya celananya yang baru,

yang gagah dan canggih modelnya,

dan mendapatkan burung

yang selama ini dikurungnya

sudah kabur entah ke mana.

(1996)

Ayah Khong Guan

Ayah sedang

khusyuk menikmati

remah-remah

sisa kenangan

dalam kaleng

Khong Guan

ketika rumahnya

yang sunyi

disambangi petugas:

“Selamat malam.

Apakah kondisi

kejiwaan Anda

aman terkendali?”

Ayah menjawab,

“Maaf, saya

sedang

berbahagia.

Negara

dilarang

masuk

ke dalam hati saya.”

(2019)

Penghargaan yang pernah diraih Joko Pinurbo

Penyair yang berbasis di Yogyakarta ini mendapatkan sejumlah penghargaan atas karya sastranya.

Berikut beberapa penghargaan yang diperoleh Jokpin selama kariernya:

  • Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001)
  • Hadiah Sastra Lontar dan menjadi Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001)
  • Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2002)
  • Kusala Sastra Khatulistiwa (2005)
  • Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2012)
  • Penghargaan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud (2014)
  • Southeast Asia Writers Award (2014)
  • Kusala Sastra Khatulistiwa (2015)
  • Anugerah Kebudayaan Gubernur DIY (2019).

"Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan." (Joko Pinurbo).

Selamat jalan, Jokpin. 

/tren/read/2024/04/27/190000065/jejak-karya-joko-pinurbo-merakit-celana-dan-menyuguhkan-khong-guan

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke