KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mulai memasang sistem Automatic Meter Reading (AMR) pada kWh meter atau meteran listrik pelanggan.
AMR adalah teknologi yang memungkinkan pelanggan maupun PLN mengakses data penggunaan listrik secara langsung, setiap saat, dan real time.
Namun, tidak semua masyarakat Indonesia yang berlangganan listrik PLN dapat merasakan manfaat dari teknologi otomatis ini.
PLN pasang AMR untuk ukur energi listrik
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, AMR dipasang khusus bagi pelanggan 3 phasa dengan daya 6.600 volt ampere (VA) ke atas.
Gregorius menjelaskan, AMR merupakan sistem untuk membaca penggunaan energi listrik secara otomatis menggunakan perangkat lunak atau software tertentu.
AMR memanfaatkan saluran komunikasi Global System for Mobile Communication (GSM) secara terpusat dan terintegrasi.
Dengan demikian, sistem ini mampu mendapatkan data beban energi listrik secara realtime atau setiap saat.
Menurut Gregorius, pemasangan sistem meteran AMR akan menguntungkan pelanggan maupun pihak PLN.
"Melalui AMR, PLN dapat mengukur energi listrik yang digunakan pelanggan secara real time dan akurat tanpa harus membaca meter secara fisik ke lapangan," ujarnya, saat dihubungi 优游国际.com, Kamis (10/10/2024).
Bukan hanya mengukur secara real time dan akurat, pemasangan AMR juga memungkinkan masyarakat membaca data pemakaian energi listrik secara berkesinambungan.
Fitur pembacaan data tersebut membuat masyarakat dapat memantau manakah energi listrik terbesar yang mereka gunakan.
"Hal ini dapat mendorong pelanggan untuk mengatur penggunaan energi listriknya," kata Gregorius.
Keunggulan dan kekurangan AMR
Dihimpun dari skripsi Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (2024), berikut keunggulan penggunaan AMR pada sisi pelanggan:
Sementara itu, keunggulan penggunaan sistem meteran listrik AMR bagi PLN, antara lain mencakup:
Namun, sistem ini kemungkinan juga memiliki beberapa kekurangan, termasuk pemutusan aliran listrik secara otomatis bagi pelanggan yang menunggak pembayaran.
PLN juga harus melakukan maintenance atau pemeliharaan terhadap perangkat secara berkala agar sistem berjalan dengan normal.
Gregorius turut menyampaikan, sekitar 63 persen dari total pelanggan berdaya listrik 6.600 VA ke atas telah dilengkapi dengan AMR.
"Hingga saat ini, dari total 819.565 pelanggan 3 phasa di seluruh Indonesia, 63 persen atau sebesar 514.324 pelanggan telah menggunakan AMR," jelasnya.
/tren/read/2024/10/11/060000965/pln-pasang-meteran-amr-pelanggan-bisa-cek-pemakaian-listrik-realtime