ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Mengapa Italia Memiliki Lebih Banyak Kasus Corona daripada Negara Eropa Lainnya?

ÓÅÓιú¼Ê.com - 07/03/2020, 20:26 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Kasus virus corona penyebab penyakit Covid-19 melonjak empat kali lipat dalam enam hari di Italia.

Akhir pekan lalu (1/3/2020) temuan virus corona di Italia masih 1.228 kasus yang dikonfirmasi.

Namun untuk Sabtu (7/3/2020) ini, dilaporkan penyakit Covid-19 sudah di angka 4.636 kasus positif menurut data Johns Hopkins CSSE.

Kenapa kasus virus corona di Italia tertinggi di Eropa? Beberapa profesor memberikan pendapatnya tentang merebaknya Covid-19 di Italia. 

Massimo Galli, profesor penyakit menular Universitas Milan dan kepala departemen penyakit menular Rumah Sakit Sacco menyampaikan buah pikirannya.

Menurutnya, dari data epidemiologis ia mengatakan bahwa virus corona sudah beredar di Italia pada akhir Januari namun belum terdeteksi.

Virus itu kemudian menyebar sampai kemudian infeksi gelombang pertama menjadi perhatian National Health Service.

"Namun itu situasi yang sangat kacau dan bisa terjadi di bagian lain dunia," kata Galli dikutip dari Corriere.

Baca juga: Dua Peserta Konferensi yang Dihadiri Wapres AS Dinyatakan Positif Virus Corona

Sementara Paolo Bonanni, Profesor Ilmu Kebersihan di Universitas Florence menyebut, kedatangan infeksi tidak diawasi ketat.

Awalnya Italia hanya mengaktifkan pengecekan dari mereka ayng datang dari China.

Sejak pertengahan Januari Bonanni mengatakan telah melihat di daerah Lodi, kota di regione Lombardia kasus pneumonia yang kemungkinan disebabkan virus baru.

"Saya tidak mengecualikan kehadiran subjek di mana mikroorganisme bereplikasi dalam jumlah yang dapat menginfeksi banyak orang dalam waktu singkat," katanya.

Fabrizio Pregliasco, ahli virus dari Universitas Milan mengatakan, kasus virus corona di Italia seperti gunung es dan hanya terlihat ujungnya saat kasus pertama dikonfirmasi.

Selain itu, ia menyebut bahwa epidemi tersebut bertepatan dengan epidemi flu yang ditandai terutama oleh virus H1N1 dan N3N2, yang memberikan efek pernapasan berat.

"Saya percaya bahwa di China pada awalnya ada kesulitan terkait dengan aspek ini. Mereka mendapat manfaat dari tindakan penahanan seperti yang telah kami lakukan," tuturnya.

Baca juga: Update Virus Corona: Malaysia Konfirmasi 84 Kasus, Indonesia 4 dan Singapura 130

Direktur Medis Institut Ortopedi Galeazzi itu juga menyebut, jika tindakan karantina itu efektif, negara lain dapat mengadopsinya lebih awal dari yang telah dilakukan Italia untuk menekan penyebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau