KOMPAS.com -Perusahan yang memproduksi brand fesyen ternama dunia Louise Vuitton Moët Hennessy (LVMH), menunjukkan simpatinya dengan adanya wabah corona yang saat ini tengah melanda dunia.
Berpusat di Paris, Perancis, perusahaan ini berencana memproduksi cairan antiseptik pembersih tangan atau hand sanitizer untuk dibagikan secara gratis pada rumah sakit di Perancis.
Hand sanitizer tersebut akan diproduksi melalui 3 anak perusahaannya yang biasa memproduksi parfum dan kosmetik.
12 ton antiseptik
Dikutip dari The Guardian ( 15/3/2020), sebanyak 12 ton cairan antiseptik pencuci tangan akan diproduksi dalam sepekan ini, menggantikan slot produksi barang-barang yang biasa mereka lakukan, seperti merk Christian Dior, Guerlain, dan Givenchy.
Pihak LVMH menyebut cairan-cairan ini akan mereka serahkan pada otoritas kesehatan secara gratis, untuk nantinya dibagikan ke 39 rumah sakit umum yang ada di Paris.
"Saya ingin berterima kasih pada LVMH telah bergerak cepat, mereka menawarkan kami ini pada Sabtu (14/3/2020) malam dan mengonfirmasinya Munggu (15/3/2020)," kata Kepala RS Paris, Martine Hirsch melansir AFP.
Baca juga: Soal Biaya Pemesanan di Layanan GrabFood, Ini Penjelasan Pihak Grab
Pihak rumah sakit sejauh ini memang belum kehabisan stok hand sanitizer, namun saat ini stok barang di pasaran memang begitu langka sehingga sulit didapatkan.
Saking langkanya, pihak apotek dan toko farmasi yang ada di Perancis membatasi pembelian hand sanitizer per orang hanya bisa mendapatkan satu kemasan kecil, padahal masyarakat banyak yang panik dan merasa membutuhkan produk tersebut.
Kondisi seperti ini terkadang dimanfaatkan oleh para pedagang yang ingin mendapatkan keuntungan lebih, dengan menjualnya dengan harga lebih tinggi pada mereka pembeli yang mau dengan harga tinggi yang ditawarkan.
Membatasi harga
Pemerintah pun mengeluarkan keputusan untuk membatasi harga hand sanitizer di pasaran setelah mendapat laporan itu. Sehingga saat ini harga sebotol cairan antiseptik pembersih tangan berukuran 100 ml di Perancis tidak lebih dari 3 euro
Perusahaan yang memproduksi hand sanitizer pun mengaku telah melakukan rekruitmen pekerja tambahan untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat di tengah wabah corona saat ini.
Baca juga: Malaysia Lockdown Cegah Corona, Berikut Negara-negara yang Lebih Dulu Melakukannya
Perancis, saat ini diketahui menjadi salah satu negara di Eropa yang terdampak parah oleh infeksi virus corona.
Update Selasa (17/3/2020) ada 6.633 kasus infeksi positif corona dengan 148 pasien meninggal dunia dan 12 pasien bisa kembali pulih.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menyatakan darurat Covid-19 dengan melakukan lockdown selama 15 hari ke depan untuk mencegah penyebaran virus corona semakin parah.
Aparat keamanan akan disiagakan dan diminta berpatroli untuk melarang warga keluar ruamh dan berada di keramaian. Sanksi denda seperti yang diterapkan di Italia juga diberlakukan untuk warga yang masih berada di luar rumah tanpa keperluan mendesak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.