优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Viral, Video Papan Baliho Ambruk akibat Angin Kencang di Bogor

优游国际.com - 25/01/2022, 16:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 58 detik yang merekam detik-detik ambruknya sebuah papan reklame atau baliho yang berdiri di tepi sebuah jalan raya, beredar di media sosial, Senin (24/1/2022). 

Dalam salah satu unggahan akun , peristiwa tersebut disebutkan terjadi di Bogor, Jawa Barat.

"Detik-detik Papan Reklame Roboh Diterjang Hujan Angin di jalan Jkt - Bogor Kemang, Kab Bogor," demikian keterangan yang diberikan dalam unggahan itu.

Baca juga: Siapa Pemilik Menara Saidah, Benarkah Inneke Koesherawati? Ini Sejarahnya

Akibat tiupan angin yang cukup kencang, baliho terlihat mulai miring hingga akhirnya ambruk tertiup angin dan menimpa sebidang tanah yang dipenuhi pohon pisang.

Beruntung, beberapa warung yang berdiri persis di bawah baliho selamat dari kejadian itu.

Video lain dari peristiwa angin kencang di Bogor juga turut beredar dan menunjukkan ranting-ranting pohon tumbang dan beterbangan menimpa sejumlah mobil yang ada di bawahnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

Konfirmasi BMKG

Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indra Gustari, mengonfirmasi Kota Bogor memang diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang, kilat petir, dan hujan es pada Senin (24/1/2022) mulai pukul 13.00-14.30 WIB.

Akibat dari peristiwa itu, beberapa pohon tumbang, sebuah papan reklame ambruk, dan sejumlah ruas jalan tertutup akibat pohon tumbang sehingga menimbulkan kemacetan.

"Robohnya reklame menimpa beberapa kendaran bermotor di Kecamatan Bogor Utara dan beberapa pohon tumbang menimpa sebuah mobil dan menutupi Jalan di Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Tanah Sereal, dan Kecamatan Cibinong," kata Indra saat dihubungi Selasa (25/1/2022).

Analisis cuaca

Indra menjelaskan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG, peristiwa angin kencang dan hujan lebat itu masih dipengaruhi oleh kondisi La Nina.

"Berdasarkan Indeks Nino 3.4 saat ini berada pada indeks -0.69 (dengan nilai normal ± 0.5) sehingga mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan pada curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat," jelas Indra.

Selain itu, terdapat pola-pola sirkulasi siklonik yakni Pusaran angin lemah di Selat Karimata, tekanan rendah di Samudera Hindia Selatan NTT, Utara Kepulauan Maluku, dan Sebelah Barat Daya Pulau Sumatera yang membentuk daerah pertemuan angin dan belokan angin yang melewati wilayah Jawa Barat.

Fenomena tersebut mendukung terbentuknya pasokan massa udara basah, di antaranya di wilayah Jawa Barat.

Ketika itu, intensitas curah hujan berkisar antara 10,4-15,3 mm/jam yang merupakan kriteria hujan lebat. Sementara kecepatan angin pada pukul 14.00 WIB masih terpantau 2km/jam, namun pada pukul 14.33 WIB kecepatan bertambah signifikan menjadi 37 km/jam.

Pihak BMKG sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem tersebut sebelum peristiwa ini terjadi.

"Peringatan dini cuaca ekstrem wilayah Jabodetabek sudah dikeluarkan oleh On Duty BMKG Pusat sebelum kejadian dengan periode peringatan dini sejak siang hari pukul 12.35 dan 13.49 WIB," ujar Indra.

Baca juga: BMKG Pantau Bibit Siklon 91W, Ini Dampaknya pada Cuaca Indonesia

Halaman:


Terkini Lainnya

10 Patung Tertinggi di Dunia, Ada Tiga di Asia Tenggara

10 Patung Tertinggi di Dunia, Ada Tiga di Asia Tenggara

Tren
Misteri Danau Berisi Ratusan Kerangka Manusia di India, dari Mana Asalnya?

Misteri Danau Berisi Ratusan Kerangka Manusia di India, dari Mana Asalnya?

Tren
BMKG Prediksi Adanya Gelombang Tinggi akibat Bibit Siklon Tropis 93P, Laut Mana Saja?

BMKG Prediksi Adanya Gelombang Tinggi akibat Bibit Siklon Tropis 93P, Laut Mana Saja?

Tren
Bibit Siklon Tropis 93P Masih Terdeteksi di Indonesia, BMKG Jelaskan Dampaknya

Bibit Siklon Tropis 93P Masih Terdeteksi di Indonesia, BMKG Jelaskan Dampaknya

Tren
Kisah Sriwijaya Air Salah Mendarat di Pangkalan TNI AU Tahun 2012, Pilot Tidak Mengenal Wilayah

Kisah Sriwijaya Air Salah Mendarat di Pangkalan TNI AU Tahun 2012, Pilot Tidak Mengenal Wilayah

Tren
Studi: Gula Darah Tinggi Saat Remaja Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung 3 Kali Lebih Cepat

Studi: Gula Darah Tinggi Saat Remaja Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung 3 Kali Lebih Cepat

Tren
PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Kenapa Jokowi Berpeluang Maju?

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Kenapa Jokowi Berpeluang Maju?

Tren
Jangan Diabaikan, Ini 7 Tanda Tubuh Kurang Minum Air Putih

Jangan Diabaikan, Ini 7 Tanda Tubuh Kurang Minum Air Putih

Tren
Kronologi Kecelakaan Truk Bermuatan Semen di Kalijambe, Insiden Kedua dalam Sepekan

Kronologi Kecelakaan Truk Bermuatan Semen di Kalijambe, Insiden Kedua dalam Sepekan

Tren
Terjadi Kemarau Basah di Sejumlah Wilayah Indonesia, Apa Itu?

Terjadi Kemarau Basah di Sejumlah Wilayah Indonesia, Apa Itu?

Tren
Syarat dan Dokumen SPMB 2025 untuk Daftar Sekolah TK hingga SMA/SMK

Syarat dan Dokumen SPMB 2025 untuk Daftar Sekolah TK hingga SMA/SMK

Tren
10 Cara Ampuh Membasmi Rayap, Apa Saja?

10 Cara Ampuh Membasmi Rayap, Apa Saja?

Tren
Benarkah Anak yang Tumbuh Tanpa Peran Ayah Akan Jadi Generasi Stroberi? Ini Kata Psikolog

Benarkah Anak yang Tumbuh Tanpa Peran Ayah Akan Jadi Generasi Stroberi? Ini Kata Psikolog

Tren
Pemerintah Sedang Tulis Ulang Sejarah Indonesia, Apa Saja Muatannya?

Pemerintah Sedang Tulis Ulang Sejarah Indonesia, Apa Saja Muatannya?

Tren
Covid-19 di Singapura Melonjak, Tembus 14.000 Kasus dalam Seminggu, Apa Penyebabnya?

Covid-19 di Singapura Melonjak, Tembus 14.000 Kasus dalam Seminggu, Apa Penyebabnya?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau