KOMPAS.com - Sebuah peribahasa mengatakan "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Ungkapan ini untuk menggambarkan seorang anak yang cenderung mewarisi sifat orangtuanya.
Tak heran, apabila seorang anak akan mewarisi bentuk rambut ayah atau hidung ibu dan juga sifat keduanya.
Tapi, benarkah sifat anak murni diwariskan dari orangtua? Apakah ada faktor lainnya?
Para peneliti telah menghabiskan beberapa dekade untuk mempelajari keluarga, anak kembar, anak angkat, dan keluarga asuh agar lebih memahami seberapa banyak kepribadian yang bersifat genetik dan lingkungan.
Dalam sebuah studi, peneliti mengamati 350 pasang kembar, termasuk kembar identik dan fraternal (tidak identik), antara 1979 dan 1999.
Baca juga: 9 Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai, dari Diabetes, Hipertensi hingga Jantung
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kepribadian kembar identik serupa, baik ketika dibesarkan di rumah yang sama maupun terpisah, dikutip dari .
Hal ini menunjukkan bahwa beberapa aspek kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetika.
Namun, studi itu juga menegaskan adanya faktor lingkungan yang membentuk kepribadian.
Penelitian itu menyebutkan, kembar identik memiliki sekitar 50 persen sifat yang sama, sedangkan kembar fraternal hanya memiliki sekitar 20 persen.
Ciri-ciri kepribadian itu kompleks dan penelitian menunjukkan bahwa sifat manusia dibentuk oleh faktor keturunan dan lingkungan.
Kedua faktor ini berinteraksi dalam berbagai cara untuk membentuk kepribadian seorang individu.