KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) KRI Bontang-907 yang merupakan kapal jenis bantu cair minyak (BCM).
Dilansir dari , KRI Bontang-907 memperkuat jajaran Satuan Kapal Bantu Koarmada I.
Peran TNI AL yang sangat krusial dalam pertahanan negara di laut membutuhkan kemampuan dan kekuatan alutsista yang memadai.
Baca juga: Spesifikasi Helikopter Panther AS 565 TNI AL: Anti Kapal Selam dan Dibekali Rudal Jarak Jauh
Kemampuan dan kekuatan tersebut diwujudkan dalam bentuk kesiapan kondisi teknis alutsista yang selalu siap dalam melaksanakan tugas operasi.
Kesiapan kondisi teknis hanya dapat terwujud melalui dukungan logistik yang optimal salah satunya adalah bahan bakar cair.
Mengingat pentingnya logistik dalam hal ini bahan bakar cair dalam suatu pertempuran atau operasi pertahanan laut dalam rangka mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka TNI AL meluncurkan KRI Bontang-907 untuk menjadi perkuatan dalam melaksanakan tugas-tugas operasional.
Hal itu dikarenakan kapal-kapal TNI Angkatan Laut yang sedang beroperasi dan tetap berada di laut tanpa harus kembali ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar dan mengangkut kebutuhan lainnya.
Baca juga: Spesifikasi KRI Bima Suci, Kapal Layar Latih Penerus Dewaruci
Lantas, seperti apa spesifikasi KRI Bontang-907
KRI Bontang-907 memiliki spesifikasi panjang mencapai 125,5 meter, mempunyai tinggi 30 meter, dan dirancang sanggup berlayar selama 30 hari non-stop.
Kapal perang ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal dapat mencapai 18 knot serta membawa 109 orang awak.
KRI Bontang-907 dibekali persenjataan untuk pertahanan terbatas, antara lain dua pucuk kanon kaliber 20 mm dan 2 pucuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm.