优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Tren Peningkatan Jumlah Perokok dan Bahaya Rokok Elektrik

优游国际.com - Diperbarui 16/11/2022, 10:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan jika rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok konvensional.

Diketahui dalam kurun waktu beberapa tahun ini rokok elektrik tengah naik daun di kalangan remaja.

Banyak orang percaya kalau rokok elektrik merupakan alternatif yang sehat dari rokok konvensional karena memilki kandungan nikotin yang rendah.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan bahwa pemahaman terhadap alternatif kesehatan rokok elektrik kurang tepat.

Baca juga: Remaja 15 Tahun Disebut Meninggal Dunia karena Vape, Kasus Kematian Termuda di AS


Dante menyebut jika rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok konvensional karena rokok elektrik mengandung nikotin, zat kimia, dan zat perasa yang bersifat toxic atau racun.

“Merokok elektrik itu sama bahayanya dengan merokok konvensional. Tidak ada bedanya risiko merokok konvensional dan elektrik, dua-duanya sama bahayanya baik itu sekarang dari segi sosial ekonomi maupun untuk masa depan masalah penyakit yang mungkin timbul dari aktivitas merokok elektrik,” katanya dilansir dari laman (1/6/2022).

Apabila zat-zat tersebut dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan masalah kesehatan serius di masa depan seperti kardiovaskular, kanker, paru-paru, tuberkulosis, dan lainnya.

Baca juga: Viral Penumpang Isap Vape di Kereta Api, Bagaimana Aturannya?

Konsumsi rokok elektrik di kalangan remaja

Ilustrasi perokok usia muda menggunakan rokok elektrik. Tren anak muda dan remaja merokok, khususnya rokok elektrik terus meningkat.SHUTTERSTOCK/eldar nurkovic Ilustrasi perokok usia muda menggunakan rokok elektrik. Tren anak muda dan remaja merokok, khususnya rokok elektrik terus meningkat.

Konsumsi rokok elektrik di kalangan remaja turut berdampak pada tingginya prevalensi atau keseluruhan kasus penyakit perokok elektrik di Indonesia.

Hasil survei penggunaan tembakau pada usia dewasa (GATS) 2021 menunjukkan prevalensi perokok elektrik naik dari 0,3 persen pada 2011 menjadi 3 persen pada 2021.

Untuk prevalensi perokok remaja usia 13-15 tahun juga meningkat sebesar 19,2 persen.

Baca juga: 5 Fakta tentang Vape, Kandungan, Bahaya, hingga Dilarang di Beberapa Negara

Dante berharap dengan adanya data tersebut menjadi acuan bagi masyarakat terutama orang tua untuk bersama-sama menghentikan aktivitas merokok di kalangan remaja.

Apabila kebiasaan buruk merokok tidak segera dihentikan, dikhawatirkan dapat membuat jumlah perokok generasi muda menigkat dan menimbulkan masalah kesehatan serus di kemudian hari.

“Temuan survei GATS ini diharapkan bisa menjadi sarana edukasi berbasis keluarga supaya orang mau berhenti merokok dan mau membelanjakan uangnya untuk makanan bergizi dan kegiatan bermanfaat dibandingkan membeli rokok,” harap Dante.

Baca juga: Viral Penumpang Isap Vape di Kereta Api, Bagaimana Aturannya?

Peningkatan jumlah perokok

Ilustrasi merokok, perokokShutterstock/Chettha Linsri Ilustrasi merokok, perokok

Halaman:


Terkini Lainnya

Kisah Pesawat Afriqiyah Airways 771, Terjun Bebas Saat Hendak Mendarat, Hanya 1 Penumpang yang Selamat

Kisah Pesawat Afriqiyah Airways 771, Terjun Bebas Saat Hendak Mendarat, Hanya 1 Penumpang yang Selamat

Tren
Hasil Memulung Barang Bekas, Legiman Bisa Berangkat Haji Bersama Istri Tahun Ini

Hasil Memulung Barang Bekas, Legiman Bisa Berangkat Haji Bersama Istri Tahun Ini

Tren
Ini 7 Cara Cek Tagihan Listrik PLN via Online

Ini 7 Cara Cek Tagihan Listrik PLN via Online

Tren
Mengenal 9 Wali Songo, Nama Asli dan Wilayah Dakwahnya

Mengenal 9 Wali Songo, Nama Asli dan Wilayah Dakwahnya

Tren
Tanda-tanda Kolesterol Tinggi di Kaki yang Jarang Disadari, Apa Saja?

Tanda-tanda Kolesterol Tinggi di Kaki yang Jarang Disadari, Apa Saja?

Tren
14 Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Mata, Apa Saja?

14 Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Mata, Apa Saja?

Tren
5 Kelompok Orang yang Lebih Berisiko Terkena Kanker Kolorektal, Siapa Saja?

5 Kelompok Orang yang Lebih Berisiko Terkena Kanker Kolorektal, Siapa Saja?

Tren
Ramai soal Kabel Listrik Magelang Ditanam Dalam Tanah, Ini Penjelasan PLN

Ramai soal Kabel Listrik Magelang Ditanam Dalam Tanah, Ini Penjelasan PLN

Tren
Resmi, Rincian Tarif Listrik Golongan Subsidi dan Non-subsidi per 12 Mei 2025

Resmi, Rincian Tarif Listrik Golongan Subsidi dan Non-subsidi per 12 Mei 2025

Tren
Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Tuberkulosis, Apa Saja?

Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Tuberkulosis, Apa Saja?

Tren
Duduk Perkara FIFA Sanksi PSSI Imbas Suporter Lakukan Diskriminasi kepada Bahrain

Duduk Perkara FIFA Sanksi PSSI Imbas Suporter Lakukan Diskriminasi kepada Bahrain

Tren
Studi Terbaru: Ini 14 Jenis Kanker yang Meningkat di Kalangan Muda AS

Studi Terbaru: Ini 14 Jenis Kanker yang Meningkat di Kalangan Muda AS

Tren
Pembantaian Dukun Santet 1998, Sejarah Kelam yang Kisahnya Kini Diangkat Menjadi Film

Pembantaian Dukun Santet 1998, Sejarah Kelam yang Kisahnya Kini Diangkat Menjadi Film

Tren
BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 12-13 Mei 2025

BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 12-13 Mei 2025

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi di Pagi Hari | Ciri Urine jika Ginjal Rusak

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi di Pagi Hari | Ciri Urine jika Ginjal Rusak

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau