优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Update Tragedi Kanjuruhan: Hasil Lengkap Laporan TGIPF, Pemeriksaan 16 Saksi, dan Rekonstruksi Penembakan Gas Air Mata

优游国际.com - 15/10/2022, 18:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki pekan kedua, insiden Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan pilu dan duka yang mendalam.

Dalam malam gelap itu, 132 korban tewas dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada (1/10/2022) usai laga Arema FC versus Pesebaya Surabaya.

Sementara itu, ratusan korban lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

Banyaknya korban yang jatuh dalam peritiwa itu diduga karena kehabisan oksigen dan berdesakan setelah aparat menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Baca juga: Menanti Tanggung Jawab PSSI atas Tragedi Kanjuruhan...

Berikut update terbaru seputar tragedi Kanjuruhan, dirangkum oleh 优游国际.com:

1. Penyebab kematian menurut hasil laporan TGIPF

Ketua TGIPF Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).(KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA) Ketua TGIPF Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah menyerahkan laporan hasil investigasi tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo, Jumat (14/10/2022).

Dalam laporan tersebut, terdapat 9 poin yang disampaikan oleh TGIPF. 

Ketua TGIPF Mahfud MD mengatakan, para korban meninggal dunia karena tembakan gas air mata.

"Yang mati dan cacat serta sekarang kritis, dipastikan itu terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang ditembakkan, itu penyebabnya," jelasnya, dikutip dari , Sabtu (15/10/2022).

"Itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati, semprot mati. Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama, satu bisa keluar, satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk nolong temannya, terinjak-injak, mati," tambah Mahfud.

Selama investigasi, TGIPF telah merekonstruksi rekaman dari 32 kamera CCTV yang dimiliki aparat.

Adapun terkait soal tingkat keberbahayaan atau kandungan racun pada gas air mata yang ditembakkan, saat ini sedang diperiksa oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Namun demikian, Mahfud menegaskan, apa pun hasil pemeriksaan BRIN, tidak akan mengubah kesimpulan TGIPF bahwa kematian massal itu disebabkan oleh gas air mata.

Baca juga: 9 Poin Penting Hasil Investigasi TGIPF Terkait Tragedi Kanjuruhan

2. 16 saksi akan diperiksa

Mobil K-9 dibalik oleh supporter Aremania dalam kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).(KOMPAS.COM/Imron Hakiki) Mobil K-9 dibalik oleh supporter Aremania dalam kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

Pihak kepolisian akan memeriksa 16 saksi terkait tragedi kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (1/10/2022).

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pemerikasaan 16 saksi tersebut akan dilakukan pada Senin (17/10/2022).

"Pemeriksaan 16 orang saksi, nanti saya sampaikan secara detail hari Senin," uajrnya, dilansir dari .

Saat ini, penyidik masih berfokus pada pasal yang dikenakan oleh enam tersangka tragedi Kanjuruhan.

"Fokus daripada penyidik saat ini penyelesaian terkait pengungkapan kasus (Pasal) 359, dan atau 360, dan atau Pasal 103 Ayat 1 UU 11 tahun 2012," kata Dedi.

Adapun keenam tersangka itu di antaranya, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ahmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema Malang Abdul Haris, dan Security Steward Suko Sutrisno.

Serta tiga anggota kepolisian, yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Kompi Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman.

Baca juga: 4 Fakta Sosok Wanita yang Mengaku Penjual Dawet di Kanjuruhan

3. Ekshumasi dua korban tragedi Kanjuruhan

Perkembangan terbaru, Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan ekshumasi dua korban tragedi Kanjuruhan pada Rabu (19/10/2022).

Ekshumasi adalah penggalian mayat atau pembongkaran kubur yang dilakukan demi keadilan untuk selanjutnya diperiksa secara ilmu kedokteran forensik.

Penggalian kubur kembali dua korban tragedi Kanjuruhan untuk dilakukan otopsi.

"Selanjutnya, pada Rabu, dari tim akan melaksanakan ekshumasi atau gali kubur kami mendapat dua korban yang akan dilakukan ekshumasi hari Rabu," ujar Dedi, dilansir dari .

Namun, Dedi tidak menjelaskan secara rinsi dua orang korban yang akan diekshumasi.

"Saya belum bisa menjelaskan dua korban tersebut," ucapnya lagi.

Dalam kegiatan ekshumasi ini, Polri akan melibatkan kerja sama dengan Ikatan Kedokteran Forensik Indonesia dan tim DVI (Disaster Victim Identification) di Malang dan Jawa Timur.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Apakah Mata Merah Korban Kanjuruhan akibat Gas Air Mata Bisa Sembuh?

Halaman:


Terkini Lainnya

Tekanan Darah Bisa Naik Drastis Tanpa Gejala, Pemeriksaan Rutin Kunci Cegah Krisis Hipertensi

Tekanan Darah Bisa Naik Drastis Tanpa Gejala, Pemeriksaan Rutin Kunci Cegah Krisis Hipertensi

Tren
Kisah Helios Airways 522 Tahun 2005: Penerbangan 'Hantu' Tanpa Pilot yang Tewaskan 121 Orang

Kisah Helios Airways 522 Tahun 2005: Penerbangan "Hantu" Tanpa Pilot yang Tewaskan 121 Orang

Tren
Paus Leo XIV Buat Akun Media Sosial, Ini Postingan Pertamanya

Paus Leo XIV Buat Akun Media Sosial, Ini Postingan Pertamanya

Tren
Anjing Polisi di China Kedapatan Curi Sosis Saat Berpatroli, Petugas Minta Maaf

Anjing Polisi di China Kedapatan Curi Sosis Saat Berpatroli, Petugas Minta Maaf

Tren
Teleskop NASA Menangkap Gambar Aurora di Planet Jupiter, Seperti Apa Penampakannya?

Teleskop NASA Menangkap Gambar Aurora di Planet Jupiter, Seperti Apa Penampakannya?

Tren
Misteri Hilangnya Patrick Warren dan David Spencer sejak 1996, Dijuluki 'Anak-anak Karton Susu'

Misteri Hilangnya Patrick Warren dan David Spencer sejak 1996, Dijuluki "Anak-anak Karton Susu"

Tren
10 Patung Tertinggi di Dunia, Ada Tiga di Asia Tenggara

10 Patung Tertinggi di Dunia, Ada Tiga di Asia Tenggara

Tren
Misteri Danau Berisi Ratusan Kerangka Manusia di India, dari Mana Asalnya?

Misteri Danau Berisi Ratusan Kerangka Manusia di India, dari Mana Asalnya?

Tren
BMKG Prediksi Adanya Gelombang Tinggi akibat Bibit Siklon Tropis 93P, Laut Mana Saja?

BMKG Prediksi Adanya Gelombang Tinggi akibat Bibit Siklon Tropis 93P, Laut Mana Saja?

Tren
Bibit Siklon Tropis 93P Masih Terdeteksi di Indonesia, BMKG Jelaskan Dampaknya

Bibit Siklon Tropis 93P Masih Terdeteksi di Indonesia, BMKG Jelaskan Dampaknya

Tren
Kisah Sriwijaya Air Salah Mendarat di Pangkalan TNI AU Tahun 2012, Pilot Tidak Mengenal Wilayah

Kisah Sriwijaya Air Salah Mendarat di Pangkalan TNI AU Tahun 2012, Pilot Tidak Mengenal Wilayah

Tren
Studi: Gula Darah Tinggi Saat Remaja Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung 3 Kali Lebih Cepat

Studi: Gula Darah Tinggi Saat Remaja Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung 3 Kali Lebih Cepat

Tren
PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Kenapa Jokowi Berpeluang Maju?

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Kenapa Jokowi Berpeluang Maju?

Tren
Jangan Diabaikan, Ini 7 Tanda Tubuh Kurang Minum Air Putih

Jangan Diabaikan, Ini 7 Tanda Tubuh Kurang Minum Air Putih

Tren
Kronologi Kecelakaan Truk Bermuatan Semen di Kalijambe, Insiden Kedua dalam Sepekan

Kronologi Kecelakaan Truk Bermuatan Semen di Kalijambe, Insiden Kedua dalam Sepekan

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau