KOMPAS.com - Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam yang telah memenuhi syarat.
Meskipun berpuasa diketahui memiliki beberapa manfaat kesehatan, namun bagi penderita diabetes puasa tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Ahli penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia Andi Khomeini Takdir mengatakan, penderita diabetes diperbolehkan untuk puasa, namun harus tetap berada dalam pengawasan dokter.
"Ketika mereka (penderita diabetes) puasa dan di tengah-tengah puasanya mengalami gejala pusing, keringat dingin, hingga pandangan kabur, maka sebaiknya tidak dilanjutkan," ucapnya kepada 优游国际.com, Kamis (23/3/2023).
Baca juga: 9 Tanda Diabetes yang Bisa Dilihat dari Kulit, Apa Saja?
Lantas, bagaimana supaya penderita diabetes bisa tetap melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dengan aman?
Andi memberikan beberapa tips untuk penderita diabetes yang ingin menjalani ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Apa saja?
"Penderita diabetes tentu harus cek kondisi dulu dan konsultasi terkait makanan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan saat berpuasa. Sehingga bisa disesuaikan dengan keperluan makanan dan kalorinya," ujar Andi.
Dokter dan ahli gizi nantinya akan mempertimbangkan beberapa hal seperti berat badan, aktivitas, dan asupan cairan dalam tubuh bagi penderita diabetes.
Baca juga: Diabetes Tipe 2: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, Komplikasi, dan Pencegahannya
Meskipun sudah berpuasa seharian, penting diingat bahwa penderita diabetes tetap perlu menghindari makanan serta minuman yang mangandung gula.
Makanan yang mengandung gula dapat membuat kadar gula darah melonjak drastis.
Sebagai penggantinya, penderita diabetes bisa mengonsumsi makanan tinggi serat saat sahur dan berbuka.
Makanan tinggi serat baik untuk penderita diabetes karena serat akan dicerna secara perlahan yang membuat tubuh merasa kenyang lebih lama selama berpuasa.
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Cokelat? Ini Penjelasannya
Meskipun gorengan tampak menggiurkan untuk menu buka puasa, namun penderita diabetes harus tetap menghindari atau mengurangi porsi makannya.