优游国际

KOMPAS.com - Dalam perjalanan dakwahnya menyebarkan Islam, Nabi Muhammad SAW memiliki para sahabat.

Mereka ikut gigih berjuang dan membantu dakwah Rasulullah.

Dilansir dari NU Online, jumlah sahabat Nabi Muhammad tidak kurang dari 100.000 orang.

Di antara sekian banyak itu, terdapat 10 sahabat Nabi Muhammad yang dipastikan masuk surga.

Siapa saja 10 sahabat Nabi Muhammad itu?

Baca juga: Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Pemberian Namanya

Sahabat Nabi Muhammad yang dijamin masuk surga

10 sahabat Nabi Muhammad yang dijamin masuk surga, yakni:

1. Abu Bakar ash-Shiddiq.
2. Umar bin Khathab.
3. Usman bin Affan.
4. Ali bin Abi Thalib.
5. Zubair bin Awwam.
6. Thalhah bin Ubaidillah.
7. Abdurrahman bin Auf.
8. Sa’d bin Abi Waqash.
9. Sa’id bin Zaid bin Amr bin Nufail.
10. Abu Ubaidah bin Jarrah.

Ada beberapa alasan mengapa 10 sahabat Nabi Muhammad tersebut dijamin masuk surga, yaitu:

• Allah telah memilih langsung dan mengutamakan mereka di antara sahabat-sahabat lain.
• 10 sahabat Nabi Muhammad ini adalah teladan umat dalam mengabdikan diri terhadap Islam.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bertemu Jibril dan Menerima Wahyu Pertama

4 sahabat nabi yang jadi khalifah

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, 4 sahabat Nabi secara bergantian menggantikan kepemimpinannya.

Dimulai dari Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Berikut biografi singkat mereka:

1. Abu Bakar ash-Shiddiq

Dikutip dari buku Biografi 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga karya Suja'i Fadil (), Abu Bakar memiliki nama asli Abdullah bin 'Utsman bin 'Amir bin 'Amr bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taiym bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay Al Qurasyi At Taimi.

Abu Bakar dijuluki dengan sebutan 'Atiq (tampan) dan Ash Shiddiq (laki-laki pertama yang membenarkan dan beriman dan kepada Nabi Muhammad SAW).

Abu Bakar menjadi khalifah pertama sepeninggal Rasulullah.

Dia menjabat selama 2 tahun setengah (11-13 H/632-634 M).

Diangkat menjadi khalifah atas pertimbangan sosok senior, terhormat, berwibawa, zuhud, berwawasan luas, sekaligus memenuhi tuntutan semua pihak, yakni Anshar dan Muhajirin.