优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter Residen Picu Aksi Protes Besar di India

优游国际.com - 18/08/2024, 13:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seluruh layanan rumah sakit di India, kecuali perawatan gawat darurat ditutup pada Sabtu (17/8/2024) selama 24 jam.

Sebab, lebih dari satu juta dokter diperkirakan bergabung dalam aksi mogok.

Aksi itu dilakukan untuk mendesak pemerintah agar mengusut kasus pembunuhan dan pemerkosaan dokter residen.

Presiden Asosiasi Medis India yang juga memimpin aksi, Johnrose Jayalal mengatakan, kemarahan publik begitu tinggi, sehingga mereka merasa perlu untuk mengintensifkan aksi tersebut.

Baca juga: Dalam Dua Pekan, Ada 8 Kecelakaan Kereta Api di India

Demonstrasi para dokter tersebut diperkirakan menjadi aksi mogok terbesar dalam satu dekade di India.

“Lihat, 50 persen dokter adalah perempuan, 90 persen staf perawat adalah perempuan. Kami ingin pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan mereka dengan mendeklarasikan rumah sakit sebagai zona perlindungan, seperti halnya bandara dan pengadilan,” kata Jayalal, dikutip dari The Guardian.

Selain para dokter dan tenaga kesehatan, aksi tersebut juga diikuti oleh ribuan warga India lainnya.

Pengadilan Tinggi Kolkata kemudian melimpahkan kasus tersebut ke Biro Investigasi Pusat (CBI) pada Selasa (13/8/2024).

Baca juga: Mengeluh Sakit Perut, Pria di India Ternyata Punya Rahim

Penyebab dokter mogok kerja

Seorang dokter residen berusia 31 tahun ditemukan meninggal dunia pada Jumat (9/8/2024) di sebuah rumah sakit pendidikan pemerintah di Kolkata India.

Korban pergi ke sana untuk beristirahat pada malam hari selama shift kerja yang sangat panjang, yakni 36 jam.

Awalnya, pejabat senior polisi melalui telepon mengatakan kepada keluarga korban bahwa dokter tersebut meninggal karena bunuh diri, dilansir dari The Independent.

Namun setelah otopsi keluar, dokter residen tersebut merupakan korban pemerkosaan dan pembunuhan.

Dilansir dari Reuters, kasus tersebut mirip dengan pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa seorang mahasiswa 23 tahun di New Delhi, India pada 2012.

Media lokal melaporkan, polisi telah menangkap seorang relawan sipil Sanjoy Roy, yang sering mengunjungi rumah sakit.

Ia disebut memiliki akses tak terbatas ke bangsal. Polisi juga mengeklaim telah menemukan bukti kuat yang memberatkannya. 

Baca juga: Pria Ini Bertahun-tahun Tidak Sikat Gigi tapi Pakai Hidrogen Peroksida, Apa Kata Dokter?

Tuntutan dalam aksi mogok kerja

Federasi Asosiasi Dokter Residen (FORDA) menyerukan penghentian layanan elektif di rumah sakit secara nasional mulai Senin (11/8/2024).

Salah satu tuntutan dalam aksi tersebut adalah memperkuat Undang-Undang (UU) Perlindungan Pusat.

UU tersebut merupakan peraturan nasional yang melindungi profesional medis dari kekerasan, dilansir dari Al Jazeera.

Perubahan pada UU tersebut pernah diusulkan di majelis rendah parlemen pada tahun 2022, namun hingga kini belum disahkan.

Baca juga: Ramai soal Video Kaki Balita Dipukuli dengan Belut agar Cepat Berjalan, Dokter Anak Ingatkan Risikonya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2025, Ini 10 Tempat Wisata Bernuansa Buddha di Indonesia

Libur Panjang Waisak 2025, Ini 10 Tempat Wisata Bernuansa Buddha di Indonesia

Tren
Anak Bakar 13 Rumah karena Terinspirasi Game, Psikolog Beri 5 Saran Ini ke Para Orang Tua

Anak Bakar 13 Rumah karena Terinspirasi Game, Psikolog Beri 5 Saran Ini ke Para Orang Tua

Tren
Saat Bandung dan Bogor Tingkatkan Layanan Tes HIV, Sifilis, dan Hepatitis B untuk Ibu Hamil...

Saat Bandung dan Bogor Tingkatkan Layanan Tes HIV, Sifilis, dan Hepatitis B untuk Ibu Hamil...

Tren
Apakah Tidur di Lantai Bisa Kena Angin Duduk? Ini Jawaban Dokter

Apakah Tidur di Lantai Bisa Kena Angin Duduk? Ini Jawaban Dokter

Tren
India-Pakistan Sepakat Gencatan Senjata, Trump Klaim atas Mediasi AS

India-Pakistan Sepakat Gencatan Senjata, Trump Klaim atas Mediasi AS

Tren
Paus Leo XIV Ternyata Pernah Kunjungi Indonesia, Berikut Lokasi yang Dikunjungi

Paus Leo XIV Ternyata Pernah Kunjungi Indonesia, Berikut Lokasi yang Dikunjungi

Tren
Muncul Awan Klorin Beracun di Spanyol, 16.000 Warga Diminta Tetap di Rumah

Muncul Awan Klorin Beracun di Spanyol, 16.000 Warga Diminta Tetap di Rumah

Tren
Kenapa AS dan China Akhirnya Mau Berunding soal Tarif?

Kenapa AS dan China Akhirnya Mau Berunding soal Tarif?

Tren
Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas

Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas

Tren
Bagaimana Cara Arkeolog Tahu Jenis Kelamin dari Kerangka Manusia?

Bagaimana Cara Arkeolog Tahu Jenis Kelamin dari Kerangka Manusia?

Tren
Viral, Video Polisi Diduga Rebut Boks Berisi Rokok Ilegal, Ini Kata Bea Cukai dan Polrestabes Surabaya

Viral, Video Polisi Diduga Rebut Boks Berisi Rokok Ilegal, Ini Kata Bea Cukai dan Polrestabes Surabaya

Tren
Apakah Paus Leo XIV Tak Sejalan dengan Trump?

Apakah Paus Leo XIV Tak Sejalan dengan Trump?

Tren
5 Minuman yang Aman dan Baik Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal

5 Minuman yang Aman dan Baik Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal

Tren
Pakistan Gelar Rapat Komando Nuklir Setelah Serang India?

Pakistan Gelar Rapat Komando Nuklir Setelah Serang India?

Tren
Apakah Cuci Darah karena Gagal Ginjal Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Ketentuannya

Apakah Cuci Darah karena Gagal Ginjal Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Ketentuannya

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau