KOMPAS.com - Luar angkasa adalah zona di luar atmosfer Bumi, di mana tidak ada udara untuk dihirup atau untuk menyebarkan cahaya.
Luasnya ruang angkasa dan sifat membingungkan dari objek-objek kosmik yang ada di sana, memberikan banyak sekali bahan untuk dieksplorasi oleh para astronom.
Ada banyak misteri-misteri mengenai luar angkasa yang sampai dengan saat ini terus diteliti oleh para ilmuwan untuk menemukan jawabannya.
Beberapa telah berhasil dijelaskan, namun sebagian lain masih menjadi misteri dan dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengungkapnya.
Baca juga: Bukan Hanya Manusia, Ini 5 Hewan yang Berhasil Pergi ke Luar Angkasa
Dilansir dari laman Live Science, berikut adalah beberapa penemuan di luar angkasa yang masih sulit dijelaskan oleh para ilmuwan:
Jauh di luar orbit Neptunus, sebuah entitas misterius dan masif tengah bergerak melalui cincin objek es yang mengelilingi tata surya. Objek teoritis ini dikenal sebagai Planet Nine.
Ia diperkirakan berukuran lima hingga 10 kali lebih besar dari Bumi dan membutuhkan waktu hingga 10.000 tahun untuk menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi matahari.
Namun, selain "kelokan" aneh pada orbit objek-objek di dekatnya, masih belum ada bukti konkret tentang keberadaan Planet Nine.
Baca juga: NASA Deteksi Medan Listrik yang Picu Angin Supersonik, Bisa untuk Mencari Planet Layak Huni
Pada April 2023, para astronom melaporkan telah mendeteksi sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya: sebuah lubang hitam yang "melarikan diri".
Ia tidak terikat oleh galaksi mana pun dan melesat di luar angkasa dengan kecepatan 4.500 kali kecepatan suara dengan jejak bintang yang sangat besar melesat di belakangnya.
Masih dibutuhkan informasi lebih lanjut, dan jika dapat dikonfirmasi oleh studi lanjutan, ini akan menjadi bukti pertama bahwa lubang hitam dapat melarikan diri dari galaksi mereka.
Pada 2023, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mendeteksi lebih dari 500 planet "pengembara" yang mengambang bebas yang meluncur melalui Nebula Orion.
Sekitar 80 di antaranya terlihat mengorbit satu sama lain dalam pasangan biner, dan ini menjadi sebuah fenomena tanpa penjelasan yang jelas.
Karena planet pengembara ini kira-kira sebesar Jupiter, para ilmuwan menamakannya objek biner bermassa Jupiter (Jupiter-mass binary objects) atau JUMBOs.
NASA memperkirakan bahwa mungkin ada triliunan planet pengembara di galaksi. Namun, model saat ini gagal menjelaskan tentang keberadaan JUMBOs.
Baca juga: Sama-sama Teori tentang Struktur Tata Surya, Apa Perbedaan Geosentris dan Heliosentris?