KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi batal dilakukan pada 1 Oktober 2024.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman mengenai mekanisme pembatasan BBM subsidi.
Mekanisme pembatasan tengah digodok supaya penyaluran BBM subsidi menjadi lebih tepat sasaran.
“Sedang didalami untuk melihat seperti apa, tujuan pemerintah kan agar BBM ini diterima oleh yang berhak, sesuai dengan kebutuhannya. Untuk menuju ke sana sedang dicari mekanisme yang pas,” kata Agus dikutip dari Antara, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Menteri ESDM Beri Sinyal Pemerintah Belum Batasi BBM Subsidi mulai 1 Oktober 2024
Agus tidak merinci kapan pemerintah akan memberlakukan pembatasan BBM subsidi setelah tidak jadi dijalankan pada 1 Oktober 2024.
Ia hanya menyampaikan, kebijakan tersebut akan diterapkan di masa pemerintahan yang sedang berjalan jika pembahasan mengenai mekanisme penyaluran BBM subsidi sudah selesai.
Pemerintah melakukan pendalaman mekanisme pembatasan agar penyaluran BBM subsidi benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang berhak.
“Biar pendistribusiannya rapi,” jela Agus.
Sebelum dikemukakan Agus, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sudah memberi kode bahwa pembatasan BBM subsidi belum akan dilakukan pada 1 Oktober 2024.
Bahlil mengatakan, pembatasan BBM subsidi mulai awal bulan depan belum siap dilakukan.
“Feeling saya belum,” kata Bahlil dikutip dari Antara, Jumat (20/9/2024).
Ia menjelaskan, mekanisme pembatasan BBM subsidi sedang dibahas supaya lebih tepat sasaran dan mencerminkan keadilan.
Eks Menteri Investasi tersebut berharap, aturan pembatasan BBM subsidi yang dikeluarkan pemerintah bisa dirasakan ke tingkat nelayan dan petani.
Baca juga: Ramai Keluhan Beli BBM di Pertamini Tak Sesuai Takaran, Pertamina: Bukan Mitra Kerja
Meski pembatasan belum dilakukan mulai 1 Oktober 2024, Pertamina akan menjaga kuota BBM subsidi supaya distribusinya tepat sasaran dan berjalan dengan baik.
Adapun, kuota BBM subsidi 2024 yang terdiri dari Solar sebanyak 19 juta kilo liter dan Pertalite sebanyak 31,7 juta kilo liter.