KOMPAS.com - Makan mi kuah saat musim hujan kerap menjadi pilihan pertama untuk menghangatkan tubuh di tengah cuaca dingin.
Uap hangat yang mengepul dari semangkuk mi kuah memberikan rasa nyaman, seolah memeluk tubuh dari dalam.
Tak hanya rasanya yang gurih dan enak, mi instan juga mudah dibuat dengan merebusnya sebentar dan menyiapkan bumbu-bumbunya di mangkuk.
Tetapi, tidak semua makanan hangat dapat memberikan sensasi nikmat tersendiri seperti mi kuah.
Lantas, apa yang membuat mi kuah hangat begitu nikmat sehingga orang-orang ingin mengonsumsinya saat musim hujan?
Baca juga: Daftar 10 Hidangan Mi Terbaik di Dunia 2024, Ada Mi Bandung Malaysia
Kebanyakan orang menyantap mi kuah hangat saat hujan karena kuahnya yang gurih dan kaya rasa mampu membangkitkan selera makan.
Tak hanya itu, tekstur mi yang kenyal memberikan rasa nikmat di setiap suapan.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutritions (2017) oleh Keyne Charlot, dijelaskan pengaruh makanan hangat pada manusia terhadap perasaan subyektif, tidak adanya stres, nafsu makan, dan asupan energi saat cuaca dingin.
Metode yang dilakukan terhadap sejumlah atlet, tentara, dan orang dengan kelebihan berat badan dengan melakukan latihan fisik pada suhu 20 sampai 25 derajat celsius.
Hasilnya, saat cuaca dingin, otak manusia otomatis akan mencari makanan hangat. Sebab, makanan hangat dapat memberikan rasa nyaman dan tenteram.
Itulah mengapa mi kuah menjadi makanan yang terlintas dalam pikiran saat hari hujan nan dingin.
Alasan lain yang membuat kita mencari mi kuah saat musim hujan adalah dengan makan, tubuh akan menjadi semakin panas.
Sebab, saat kita makan, tubuh perlu mengeluarkan energi untuk mencerna, menyerap, dan memetabolisme nutrisi.
Proses ini memerlukan penggunaan energi, yang menghasilkan panas dalam tubuh dan membuat peningkatan suhu badan.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Molecular Sciences (2022) oleh Pei-Chi Chan, dijelaskan mengenai metode termogenesis akibat pola makan.