ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Studi: Konsumsi Teh Dapat Turunkan Risiko Kematian pada Penyakit Ginjal Kronis

ÓÅÓιú¼Ê.com - 25/01/2025, 06:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian terbaru menemukan bahwa konsumsi teh dapat memberikan efek perlindungan dari kematian di antara pasien dengan penyakit ginjal kronis (CKD).

Dalam penelitian yang diterbitkan pada 13 Januari 2025 di Renal Failure, Jin Li dan rekan-rekannya di Guangzhou University of Chinese Medicine telah meneliti dampak jangka panjang konsumsi teh.

Mereka meneliti 17.575 pasien dengan CKD dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional untuk 1999 hingga 2018.

Hasilnya, mereka menemukan adanya 5.835 kematian selama masa tindak lanjut, termasuk 1.823 kematian terkait kardiovaskular.

Baca juga: Minum Teh Rutin Bisa Tunda Penuaan Biologis, Berapa Cangkir Per Hari?


Berapa cangkir teh yang disarankan?

Penelitian menunjukkan, dibandingkan dengan pasien yang tidak pernah minum teh, mengonsumsi hingga empat cangkir teh per hari dikaitkan dengan kematian dari semua penyebab yang lebih rendah di antara pasien dengan CKD stadium 1 hingga 2.

Selain itu, peneliti juga melihat adanya efek dosis-respons yang diamati, dengan risiko untuk semua penyebab kematian yang bisa dimitigasi dengan mengonsumsi 3-5 cangkir teh per hari, terutama pada tahap awal CKD.

Pada CKD tahap 1 hingga 2, asupan satu cangkir teh teroksidasi lebih tinggi per hari dikaitkan dengan risiko 10 persen lebih rendah untuk semua penyebab kematian.

Selain itu, mengganti satu cangkir teh hijau dengan satu cangkir teh teroksidasi, dikaitkan dengan risiko yang secara signifikan lebih rendah untuk semua penyebab, termasuk kematian akibat penyakit kardiovaskular pada mereka yang memiliki CKD tahap 1 hingga 2.

“Kami menyarankan agar pasien CKD membatasi asupan teh harian mereka tidak lebih dari empat cangkir, dan memilih jenis dan rasa yang sesuai, seperti teh yang teroksidasi dan teh bebas gula,” tulis para penulis.

Sebagai catatan, teh teroksidasi adalah teh yang daunnya mengalami proses oksidasi, bereaksi dengan oksigen dari udara. Proses khusus ini membuat daun teh berubah warna menjadi coklat atau hitam. 

Salah satu contoh teh teroksidasi adalah jenis teh hitam.

Baca juga: Menurut Penelitian, Peminum Teh Memiliki Peluang Hidup Lebih Lama

Rutin minum teh bisa memperpanjang umur 

Ilustrasi minum teh bisa memperpanjang umur.freepik.com Ilustrasi minum teh bisa memperpanjang umur.
Penelitian sebelumnya juga telah menemukan manfaat rutin minum teh yang dikaitkan dengan umur panjang.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, minum dua cangkir teh atau lebih per hari dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh sama sekali.

Manfaat ini diperoleh dari senyawa-senyawa bermanfaat dalam teh, seperti antioksidan, yang meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Penelitian sebelumnya di China dan Jepang menunjukkan, minum teh hijau secara teratur dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik dan risiko kematian yang lebih rendah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau