优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Tujuan Lestari terkait

Pengamat Sebut Efisiensi Anggaran Bisa Turunkan Kualitas Pendidikan Indonesia, Kenapa?

优游国际.com - 15/02/2025, 07:30 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggaran pendidikan menjadi salah satu sasaran pemangkasan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Dalam Inpres tersebut mengharuskan efisiensi anggaran belanja APBN 2025 senilai Rp 306,7 triliun.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang dilaporkan terkena pemangkasan sekitar Rp 8 triliun. Pemangkasan meliputi belanja ATK, perjalanan dinas, dan belanja terkait lainnya. 

Sementara, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek) terkena pemangkasan anggaran sebesar 14,3 triliun meliputi belanja tunjangan dosen baik PNS maupun non PNS, bantuan operasional kampus negeri dan swasta

Menanggapi efisiensi itu, pengamat pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Edi Subkhan menyebut akan berdampak pada penurunan kualitas pendidikan dalam beberapa aspek.

Baca juga: Anggaran Pendidikan Kena Imbas Efisiensi, Apa Saja Rinciannya?

1. Kualitas riset menurun

Menurut Edi, jika anggaran riset terkena efisiensi, maka imbasnya akan terasa pada kualitas riset yang dilakukan.

Ia menyebut, sebelum efisiensi dilakukan pun riset saat ini pun belum bisa dikatakan bagus jika dibandingan dengan negara lain.

Artinya, belum memberikan kontribusi yang cukup nyata bagi kehidupan masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Pengurangan dana riset ini imbasnya akan luar biasa kedepannya," ujarnya kepada 优游国际.com, Jumat (14/2/2025).

2. Masyarakat kelas bawah berpotensi kehilangan beasiswa

Sejumlah beasiswa juga ditakutkan terkena efisiensi termasuk KIP Kuliah, BPI, Afirmasi, dan lainnya.

Edi menyebut, efisiensi terhadap anggaran beasiswa berpotensi mengurangi bahkan menghilangkan hak-hak masyarakat atau mahasiswa dari kalangan masyarakat kebawah.

"Yang mau masuk ke kampus atau kuliah tidak bisa," ujarnya.

Sehingga upaya untuk memperluas pendidikan dan peningkatan Human Development Index (HDI) melalui perguruan tinggi tidak terlaksana.

"Kan tidak sesuai dengan janji politiknya menjadikan pendidikan sebagai salah satu yang diprioritaskan," imbuhnya.

Baca juga: Eks Mendikbud Soroti 52 Persen Anggaran Pendidikan 2024 yang Dialihkan ke Dana Desa

3. UKT PTN berpotensi naik

Anggaran bantuan operasional perguruan tinggi negeri dan swasta dipangkas hingga 50 persen. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

A member of


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau