Menanggapi itu, Edi menyebut bukan tak mungkin jika pada akhirnya kampus negeri terutama PTN-BH akan menaikkan UKT.
Sebab, UKT dari mahasiswa merupakan salah satu sumber keuangan untuk operasional kampus.
"Bagi kampus PTN-BH bantuan operasional kampus hanya 30 persen, 70 persennya cari sendiri," tandasnya.
Edi mengatakan, sebelum adanya efisiensi saja, kesejahteraan dosen sudah tidak terlalu diperhatikan.
Adanya efisiensi terhadap tunjangan dosen non-PNS berpotensi mengurangi kesejahteraan dosen.
Dalam efisiensi anggaran Kemendiksaintek juga ditetapkan bahwa, tunjangan dosen non-PNS juga terkena efisiensi hingga 25 persen dari pagu awal Rp 2,7 triliun.
Ia berharap, kalaupun ada efisiensi, setidaknya bukan menyasar hak-hak dasar yang sebenarnya dipenuhi oleh negara.
"Termasuk kesejahteraan, tunjangan kinerja, fungsionalnya, peluang sertifikasi guru yang kremudian menjadi berkurang anggrannya," pungkasnya.
Baca juga: Efisiensi Anggaran Pemerintah, Benar-benar Menghemat atau Justru Merugikan?
Sementara itu, Edi juga menyorot anggaran Kemendikdasmen yang dipangkas hingga Rp 8 triliun.
Meski efisiensi tidak menyasar program-program strategis seperti BOS, PIP, hingga tunjangan sertifikasi guru, harus perlu dibuktikan kedepannya.
"Apa yang disampaikan oleh Prof Mu'ti terkait tidak berpengaruh BOS, PIP dan lainnya harus mesti dibuktikan," tandasnya.
Menurutnya, efisiensi perjalanan dinas, atk, dan lainnya bisa diubah dengan cara digitalisasi.
Sehingga semua aktifitas dan komponen yang menunjang pekerjaan tersebut dilakukan melalui sistem informatika yang bagus dan terintegrasi
"Yang juga harus dipikirkan adalah untuk bisa mengubah seperti itu kan tidak mudah. Bukan hanya soal mindset gurunya bahwa tidak perlu print dokumen," ujarnya.
Tapi bagaimana kemudian membuat sebuah sistem yang mengakomodasi aktivitas itu terdokumentasi secara digital," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.