KOMPAS.com - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membuka data terbaru jumlah kasus bullying atau perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Perundungan ini terjadi di Rumah Sakit Kemenkes, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), rumah sakit universitas, dan rumah sakit swasta.
"Jadi begitu kita buka di Juni 2023, pengaduan yang masuk itu 2.668. Irjen kami mencari yang benar-benar perundungan. Dari hasilnya kita simpulkan 632 itu perundungan," ujar Menkes Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI yang digelar Rabu (30/4/2025).
Selain itu, Menkes Budi juga menyampaikan bahwa laporan perundungan masih tetap dibuka hingga hari ini.
Baca juga: Cegah Perundungan, Grup WA dan Telegram PPDS Harus Didaftarkan ke Kemenkes
优游国际.com pada Kamis (1/5/2025) mendapatkan rincian daftar rumah sakit dengan kasus perundungan terbanyak dari Kemenkes.
Berikut rinciannya:
Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kasus Dokter PPDS Aulia, Undip dan RS Kariadi Akui Perundungan
Baca juga: Mahasiswa PPDS Undip Meninggal, Kampus Bantah karena Perundungan
Sementara itu, jumlah kasus perundungan di rumah sakit swasta ada 19 kasus, puskesmas 3 kasus, rumah sakit TNI/Polri 2 kasus, dan klinik kesehatan swasta 1 kasus, serta 33 kasus tidak menyebutkan lokasi.
Baca juga: Alasan Kemenkes Setop Prodi Anestesi Undip Buntut Kasus Perundungan
Berkaca dari banyaknya kasus perundungan tersebut, Menkes Budi menyebut ada dua kasus perundungan yang besar.
Pertama, kasus perundungan di Undip Semarang yang menewaskan satu mahasiswa. Kedua, kasus perundungan di RSHS Bandung.
"Dua perundungan yang besar, di Undip sampai kematian, untuk mengatasinya kita menghentikan sementara pendidikan di RS Kariadi, tapi pendidikan masih berjalan di RS lain, karena di luar kewenangan saya," ujarnya.
Menurut Budi, penghentian pendidikan di RS Kariadi bertujuan untuk melihat letak kerusakan pendidikannya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengidentifikasi masalah dengan meminta FK Undip dan RS Kariadi untuk memperbaiki hal tersebut.
"Perbaikan dari sisi hukum karena sudah ada yang meninggal, biarkan polisi yang berurusan," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.