优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Kolaps Bisa Berakibat Fatal, Ini 7 Cara Menghindarinya

优游国际.com - 03/05/2025, 10:30 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan ini, kasus kolaps sedang marak diberitakan menyerang figur publik hingga masyarakat umum. 

Beberapa pekan lalu, Seringai melalui media sosial resminya mengabarkan bahwa Ricky Siahaan meninggal dunia setelah mengalami kolaps usai manggung di Tokyo pada Sabtu (19/4/2025). 

Baca juga: Paru-paru Seorang Pria Kolaps Setelah Push Up dan Lompat Tali untuk Turunkan Berat Badan

Sebelum meninggal, gitaris Seringai itu menunjukkan tanda-tanda kelelahan. 

Kemudian baru-baru ini, seorang WNI berusia 23 tahun bernama Leonard Darmawan tiba-tiba kolaps setelah mengikuti ajang lari 2XU Compression Run. 

Dikutip dari 优游国际.com, Kamis (1/5/2025), setelah mendapatkan CPR (resusitasi jantung dan paru), Leonard tidak lagi tertolong dan meninggal dunia pada Minggu (27/4/2025). 

Lantas, apa itu kolaps dan bagaimana cara menghindarinya?

Mengenal kolaps dan gejalanya

Melansir HSQC, kolaps merupakan keadaan saat seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran.

Ketika berada dalam keadaan seperti itu, seseorang tidak sadarkan diri untuk sementara waktu. Ia juga tak bisa merespons suara atau pun guncangan, sebagaimana orang pingsan

Kolaps terjadi ketika otak tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal dan dipicu berberapa penyakit.

Adapun penyakit yang menyebabkan kolaps antara lain kejang epilepsi, hipglikemia, hipoksia, keracunan, dehidrasi dan lain sebagainya. 

Selain penyakit, konsumsi obat-obatan juga meyebabkan kolaps. Jenis obat yang memicu keadaan ini yakni obat tekanan darah tinggi, alergi, hingga konsumsi anti-depresan.

Baca juga: Dialami Ricky Siahaan Sebelum Meninggal Dunia, Mengapa Seseorang Bisa Tiba-tiba Kolaps?

Pada situasi lain, kolaps terjadi saat seseorang melakukan aktivitas fisik secara intens di suhu panas, berdiri terlalu lama atau bahkan berdiri terlalu cepat. 

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan EKG untuk menemukan dan memastikan penyebab seseorang kolaps. Setelah memantau aktivitas jantung, penyebab kolaps pun dapat dicari tahu.

Sebelum rubuh, biasanya seseorang akan mengalami gejala kolaps seperti mual dan muntah, sakit perut, berkeringat berlebihan, lemas, pucat, hingga penglihatan kabur. 

Seseorang dengan riwayat diabetes, penyakit jantung, aterosklerosis, aritmia, stroke, serangan panik, dan pemiliki penyakit paru kronis semakin berpotensi mengalami kolaps. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau