KOMPAS.com - Sinyal hijau kembalinya Ujian Nasional (UN) di sekolah disinggung Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.
Ia mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan UN agar kembali dilaksanakan di sekolah.
Hanya saja, menurut Abdul, UN belum akan dilaksanakan pada tahun 2025.
"Ujian Nasional sudah siap sebenarnya secara konsep, tapi 2025 ini belum kita laksanakan," ujar Abdul di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024), dilansir dari 优游国际.com.
Hanya saja skemanya seperti apa, belum bisa dirinci.
"Insya Allah kalau nanti sudah masuk pada tahun pelajaran yang berikutnya, skemanya seperti apa, itu nanti akan kita umumkan pada waktunya," katanya.
Baca juga: Mendikdasmen Minta Masyarakat Sabar Tunggu Keputusan soal Ujian Nasional
Pada saat Mendikdasmen Abdul Mu'ti baru dilantik, wacana kembalinya UN menjadi pro kontra dikalangan masyarakat.
Sehingga bila UN dikembalikan lagi di sekolah, maka menjadi tambahan sejarah baru di dunia pendidikan.
Ujian Nasional (UN), kini sudah diganti dengan Asesmen Nasional (AN). AN diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pada tahun 2021 lalu.
Walaupun sudah berganti, pada dasarnya keduanya sama-sama sebagai alat ukur capaian akademis siswa di tingkat nasional.
Hanya saja UN lebih menekankan hasil evaluasi per individu sehingga menentukan kelulusan.
Sementara AN, lebih mengedepankan pengukuran kemampuan dasar siswa dan sifatnya yang tidak menentukan kelulusan.
AN akan mengevaluasi semua hal di dalam satu sekolah. Mulai dari kompetensi siswa, guru, sampai sistem sekolah itu sendiri. Sehingga hasil AN, akan kembali ke sekolah lagi sebagai bahan koreksi.
Karena itu komponen utama AN yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Pada saat itu, AN diterapkan sekaligus sebagai sistem yang tidak menekan siswa dan membuat stres.
Baca juga: Polri Buka SMA Kemala Taruna Bhayangkara 2025, Ada Beasiswa Full Angkatan 1