优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti dinilai sangat tepat dan wajar mendapatkan status sebagai menteri dengan performa tertinggi di kabinet Prabowo Subianto.

Abdul Mu'ti dinilai sangat komunikatif dan membuka ruang dialog dengan semua stakeholder pendidikan, seperti organisasi profesi, organisasi pendidikan, dan media massa.

Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/4/2025).

"Kondisi dan karakteristik Muti demikian kontras dengan Menteri Pendidikan sebelumnya Nadiem Makarim yang cukup tertutup, tidak komunikatif, dan tidak membuka ruang dialog dengan stakeholder pendidikan. P2G merasakan itu. Sekarang memang kondisi relatif berubah drastis, komunikasi dan dialog-dialog baik dengan Mendikdasmen (Abdul Mu'ti) maupun pejabat Kemdikdasmen relatif mudah dilakukan," kata Satriwan.

Baca juga: Mendikdasmen Abdul Muti jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

Adapun Menteri Pendidikan sebelum Abdul Muti adalah Nadiem Makariem. Saat itu, ia mengemban tugas sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

"Selain itu, cukup banyak keputusan populis Mendikdasmen tentu bersama Presiden Prabowo, yang dampaknya langsung dirasakan guru," kata Satriwan.

Adapun keputusan populis yang muncul di era Abdul Mu'ti dan Prabowo yaitu:

1. Menaikkan Tunjangan Profesi Guru Non ASN sebesar 50O ribu / bulan (kebijakan seperti ini tak pernah terjadi selama kurang lebih 15 tahun, sejak Kebijakan Tunjangan Profesi (Sertifikasi) Guru diberikan)
2. Tunjangan Profesi Guru bagi semua guru ASN dan Non ASN mulai 2025 ini ditransfer secara langsung ke rekening guru dan ditransfer per bulan sekali. Ini juga menjdi kebijakan pertama dalam sejarah TPG sejak 2008. Sejak 2008-2024 TPG Guru tersebut ditransfer ke rekening Pemda, lalu Pemda kemudian mentansfer ke guru per 3 bulan sekali bahkan lebih. Mulai 2025 TPG lgsg ditransfer ke rekening guru perbulan. Transfer TPG yang via Pemda pun selama 15 tahun ini banyak potongannya. Saat ini TPG langsung ke rekening guru tanpa potongan administrasi
3. Guru P3K yang rekrutmennya berasal dari sekolah swasta diperbolehkan kembali mengajar/bertugas di Sekolah Swasta Asal. Sebslumnya mereka harus mengajar di sekolah negeri yang berakibat konflik horizontal terjadi dg guru-guru honorer existing
4. Wacana Mebdikdasmen untuk melakukan resentralisasi tata kelola guru dr Pemda ke Pusat ini cukup menjadi harapan menyelesaikan kusutnya masalah guru dikelola oleh Pemda selama ini.

"Kami berharap ini tentu menjadi pendorong bagi Mendikdasmen serta jajaran birokrasi di bawah untuk benar-benar bekerja maksimal, dengan terus membuka ruang dialog, komunikasi, didasarkan pada meaningfull participation," tambah Satriwan.

Baca juga: Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

Sebelumnya, capaian Abdul Mu'ti tersebut berdasarkan penilaian lembaga riset independen IndoStrategi terkait evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Evaluasi ini dilakukan setelah enam bulan masa kerja kabinet sejak pelantikan pada Oktober 2024.

Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman, menjelaskan, penilaian dilakukan berdasarkan tiga parameter utama, yaitu efektivitas kebijakan, kualitas tata kelola pemerintahan, dan kepemimpinan para menteri.

“Hasil riset ini menunjukkan bahwa secara umum, kinerja pemerintahan dinilai dalam kategori "sedang", dengan skor rata-rata 3,54 dari skala penilaian 1–5,” ujar Ali Noer Zaman dalam keterangan resminya, Rabu (30/4/2025) malam.

Dari hasil riset ini, IndoStrategi mengidentifikasi 10 menteri dengan performa tertinggi. Para menteri ini dinilai memiliki kejelasan arah kebijakan, tata kelola yang efisien, serta gaya kepemimpinan yang responsif dan komunikatif.

“Menteri-menteri ini mendapat nilai tinggi berkat kejelasan arah kebijakan, kemampuan tata kelola yang efisien, dan gaya kepemimpinan yang dianggap responsif dan komunikatif,” jelas Ali Noer Zaman.

IndoStrategi menilai bahwa performa 10 menteri ini mencerminkan kemampuan adaptif dalam menjalankan program kerja serta merespons dinamika publik secara cepat dan efektif.

Riset IndoStrategi ini dilaksanakan pada medio 17 Maret-25 April 2025, dengan menggunakan metodologi purposive sampling.

Riset ini juga menggunakan pendekatan kualitatif, dengan triangulasi data dari dokumen kebijakan nasional (Asta Cita dan RPJMN 2024–2029), melibatkan 67 ahli yang terpilih sesuai bidang dan kepakarannya yang tersebar di seluruh Indonesia, juga diperkuat dengan Focus Group Discussion (FGD) para pakar, serta kajian media dan riset lain yang relevan.

Berikut daftar 10 menteri dengan skor kinerja tertinggi:

1. Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) – Skor: 4,20
2. Amran Sulaiman (Menteri Pertanian) – Skor: 4,15
3. Dudy Purwagandhi (Menteri Perhubungan) – Skor: 4,09
4. Dodi Hanggodo (Menteri Pekerjaan Umum) – Skor: 4,08
5. Nasaruddin Umar (Menteri Agama) – Skor: 4,07
6. Sri Mulyani (Menteri Keuangan) – Skor: 4,03
7. Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan) – Skor: 3,96
8. Raja Juli Antoni (Menteri Kehutanan) – Skor: 3,89
9. Fadli Zon (Menteri Kebudayaan) – Skor: 3,88
10. Prasetyo Hadi (Menteri Sekretariat Negara) – Skor: 3,69