KOMPAS.com - Pada tanggal 2 Mei, seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Selama perayaan Hardiknas, banyak sekolah dan instansi menggelar lomba, upacara, dan pertunjukan yang berkaitan dengan pendidikan.
Akan tetapi, apakah Hardiknas 2025 merupakan hari libur atau tanggal merah?
Perlu diketahui bahwa Hari Pendidikan Nasional bukan termasuk dalam hari libur nasional sehingga tidak ada tanggal merah pada tanggal 2 Mei 2025 atau tidak ada libur sekolah di tanggal tersebut.
Baca juga: Cek Tanggal Merah dan Cuti Bersama Bulan Mei 2025, Total Libur 14 Hari
Tanggal merah dan libur nasional yang ditetapkan setiap tahun, kebanyakan adalah perayaan hari keagamaan.
Adapun yang bukan perayaan keagamaan tetapi dinyatakan sebagai tanggal merah sepanjang tahun 2025, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) pada penetapan libur nasional dan cuti bersama tahun 2025.
Berikut jadwal tanggal merah sepanjang sisa tahun 2025:
Baca juga: Beasiswa Kuliah: Solusi Nyata Kelas Menengah di Tengah Tekanan Ekonomi
Lalu bagaimana bisa tanggal 2 Mei ditetapkan menjadi Hardiknas?
Penetapan Hari Pendidikan Nasional sebagai hari nasional tertuang dalam Keppres RI Nomor 316 Tahun 1959.
Tanggal 2 Mei dipilih berdasarkan tanggal lahir Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara, yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta.
Ki Hadjar Dewantara selalu memiliki ikatan kuat dengan perkembangan pendidikan di Indonesia.
Merangkum dari laman lpmpriau.kemdikbud.go.id, Senin (28/4/2025) Ki Hadjar Dewantara atau bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir dari keluarga kaya. Ia adalah putra dari GPH Soerjaningrat dan cucu dari Paku Alam III.
Pada awal pendidikannya, ia menamatkan pendidikan dasar di Europeesche Lagere School. Sekolah. Ini merupakan sekolah dasar khusus untuk anak-anak yang berasal dari Eropa.
Lalu, ia melanjutkan pendidikan kedokteran di Stovia, tetapi tidak diselesaikan dikarenakan kondisi kesehatannya yang buruk.
Akhirnya, Ia bekerja menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.