KOMPAS.com - Mengunyah permen karet sudah menjadi kebiasaan banyak orang—baik untuk menyegarkan napas setelah makan siang, atau sekadar membantu fokus di tengah rapat panjang.
Namun, apakah kebiasaan ini sebenarnya membantu kesehatan mulut, atau justru diam-diam merusaknya?
Untuk mengetahui jawabannya, kita mengupas tuntas pendapat para ahli gigi tentang manfaat dan risiko mengunyah permen karet.
Baca juga: Sejarah 10.000 Tahun Permen Karet: Dari Getah Pohon hingga Plastik
Meski tampak seperti kebiasaan kecil yang tidak berbahaya, mengunyah permen karet ternyata tetap punya beberapa dampak kurang baik.
Menurut Catrise Austin, dokter gigi kosmetik, mengunyah permen karet terlalu sering, terutama dengan kekuatan berlebihan, bisa menyebabkan kelelahan pada rahang atau bahkan memperburuk masalah pada sendi temporomandibular.
Ia mengungkapkan bahwa beberapa pasien mengeluhkan sakit kepala dan suara klik pada rahang yang ternyata berkaitan dengan kebiasaan ini.
View this post on Instagram
Hal ini diamini oleh Ashley Boling dari Aspen Dental. Ia menambahkan bahwa dalam kasus tertentu, kebiasaan mengunyah berlebihan bisa memicu gangguan temporomandibular (TMD), yang membuat aktivitas mengunyah terasa menyakitkan.
Bagi mereka yang baru saja menjalani perawatan gigi Randy Kunik menyarankan untuk menghindari permen karet sampai mendapatkan izin dari dokter gigi.
Selain masalah mekanis pada rahang, kandungan apa saja dalam permen karet juga perlu diperhatikan.
Permen karet yang mengandung gula bisa diibaratkan seperti "merendam gigi dalam permen," ujar Austin.
Bahkan permen karet tanpa gula pun tidak sepenuhnya aman. Beberapa menggunakan pemanis buatan seperti sorbitol, yang dapat menyebabkan kembung atau gas, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
Baca juga: Studi: Permen Karet Bisa Lepaskan Ratusan Mikroplastik ke Mulut
Ada juga temuan kecil dalam studi terbaru yang menunjukkan bahwa permen karet bisa melepaskan mikroplastik ke dalam air liur.
Meskipun belum ada bukti langsung bahwa mikroplastik berbahaya bagi kesehatan manusia, fakta ini tetap menimbulkan kekhawatiran.
Meski ada sisi negatifnya, para dokter gigi menegaskan bahwa permen karet juga punya manfaat, asalkan digunakan dengan benar.
Mengunyah permen karet setelah makan, terutama saat tidak sempat menyikat gigi, dapat meningkatkan produksi air liur.