KOMPAS.com - Nama tengahnya adalah teror. Dan kumisnya yang mengancam--ditambah tatapan mata yang mengerikan--membuat pesonanya sebagai sosok brutal tak pernah hilang.
Dialah Joseph Stalin, yang lahir pada 18 Desember 1878.
Dikenal sebagai diktator Uni Soviet dari 1929 hingga 1953, Stalin mengubah Soviet dari masyarakat petani menjadi negara adidaya berpusat pada industri dan militer.
Namun, prestasi seolah tertutupi dengan tangan besi. Selama pemerintahannya, jutaan warganya tewas dalam teror tanpa henti.
Dilansir Britannica, pria bernama asli Ioseb Dzhugashvili ini, mengenal ajaran Karl Marx selama di seminari. Dia kemudian bergabung dengan partai sosialis lokal.
Saat itu pemikiran untuk menggulingkan Raja Rusia Nicholas II muncul.
Stalin putus sekolah hanya beberapa bulan sebelum lulus, dan memilih jalan menjadi seorang revolusioner. Dia memberikan pidato publik pertamanya pada 1900.
Dia bergabung dengan kelompok militan dari gerakan Sosial Demokratik Marxis, Bolshevik, yang dipimpin Vladimir Lenin.
Stalin juga terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal, termasuk perampokan bank. Hasilnya digunakan untuk mendanai Partai Bolshevik.
Dia ditangkap beberapa kali antara tahun 1902 dan 1913, dan dipenjarakan serta diasingkan di Siberia.
Ketika bebas, Stalin terus mendukung revolusi dan membantu mengorganisasi petani dalam Revolusi Rusia melawan Raja Nicholas II pada 1905.
Pada 1912, Lenin, yang saat itu berada di pengasingan di Swiss, menunjuk Stalin untuk bertugas di Komite Sentral pertama Partai Bolshevik.
Tiga tahun kemudian, pada November 1917, kaum Bolshevik merebut kekuasaan di Rusia. Uni Soviet didirikan pada 1922 dengan Lenin sebagai pemimpin pertamanya.
Stalin terus menanjaki kekuasaan partai. Sampai 1922, ia menjadi Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis.
Peran ini memungkinkannya untuk menunjuk sekutunya dalam pemerintahan dan menumbuhkan basis dukungan politik.
Setelah Lenin meninggal pada 1924, Stalin akhirnya mengalahkan para pesaingnya dan memenangkan perebutan kekuasaan untuk menguasai Partai Komunis.
Pada akhir 1920-an, dia menjadi diktator Uni Soviet.
Stalin meluncurkan serangkaian rencana lima tahunan. Rencana ini bertujuan mengubah Uni Soviet dari masyarakat petani menjadi negara adidaya industri.
Rencana pengembangannya berpusat pada kendali pemerintah atas ekonomi, dan termasuk kolektivisasi paksa pertanian Soviet. Sejak itu pemerintah mengambil kendali atas pertanian.
Jutaan petani yang menolak untuk bekerja sama dengan pemerintahan Stalin, ditembak atau diasingkan sebagai hukuman. Bukan main.
Stalin memerintah dengan teror dan totaliter. Dia tidak segan-segan melenyapkan siapa pun yang mungkin menentangnya.
Dia juga memperluas kekuasaan polisi rahasia, mendorong warga untuk memata-matai satu sama lain. Akibatnya, jutaan orang terbunuh atau dikirim ke kamp kerja paksa Gulag.
Selama paruh kedua 1930-an, Stalin melembagakan “Pembersihan Besar-besaran" untuk menyingkirkan Partai Komunis, militer, dan bagian lain masyarakat Soviet yang dianggap sebagai ancaman.
Selain itu, Stalin membentuk “sistem kepercayaan” yang berpusat pada dirinya di Uni Soviet.
Kota-kota diubah menggunakan namanya untuk menghormatinya.
Hingga saat ini, image Stalin baik dan buruk di waktu bersamaan. Diktator revolusioner, yang entah sempat membuat Soviet semakin maju, atau malah goncang tak karuan.
/global/read/2021/12/18/112000470/18-desember-1878--diktator-uni-soviet-joseph-stalin-lahir