KYIV, KOMPAS.com – Batas waktu ultimatum Rusia agar pasukan Ukraina Ukraina yang tersisa di Mariupol untuk menyerah telah berakhir.
Angkatan Bersenjata Rusia mengeluarkan ultimatum pada Sabtu (16/4/2022) yang mendesak pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata pada Minggu (17/4/2022) pukul 06.00 waktu Moswka dan mengungsi sebelum pukul 13.00.
Beberapa jam setelah tenggat waktu berlalu pada Minggu, tidak ada tanda-tanda pasukan Ukraina di Mariupol, yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal, meletakkan senjatanya.
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan pada Minggu bahwa pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol masih berjuang.
Shmyhal menambahkan, pasukan Ukraina masih menentang Rusia yang meminta mereka untuk menyerah, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
“Kota ini (Mariupol) masih belum jatuh,” kata Shmyhal kepada program “This Week” dari ABC.
Tidak diketahui berapa banyak tentara Ukraina yang tersisa dan bersembunyi di pabrik baja Azovstal.
Citra satelit menunjukkan asap dan api datang dari daerah tersebut, yang dipenuhi dengan terowongan di bawahnya.
Rusia mengeklaim telah membuat Mariupol, kota pelabuhan utama Laut Azov di Ukraina, di bawah kendalinya.
Jika dikonfirmasi, Mariupol akan menjadi paerebutan terbesar Rusia sejak Moskwa meluncurkan invasi hampir dua bulan lalu.
Mariupol memungkinkan Moskwa untuk menghubungkan wilayah yang dipegangnya di Donbas dengan wilayah Crimea yang dicaploknya pada 2014.
/global/read/2022/04/18/080100070/pm-ukraina-tegaskan-kota-mariupol-belum-jatuh-ke-tangan-rusia