优游国际

Ini Deretan Para Pemimpin Dunia yang Mengutuk Penembakan Trump

KOMPAS.com - Para pemimpin dunia mengutuk serangan terhadap Donald Trump dalam sebuah rapat umum di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) sore.

Pemimpin dunia merasa terkejut dan mengecam kekerasan politik di Amerika Serikat, terlebih adanya penembakan Trump tersebut.

Berikut ini beberapa tanggapan dari para pemimpin dunia sebagaimana diberitakan Reuters pada Minggu (14/7/2024).

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk penembakan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan kekerasan politik.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan: "Kita harus berdiri teguh melawan segala bentuk kekerasan yang menantang demokrasi".

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer merasa terkejut dengan insiden penembakan pada rapat umum tersebut.

"Kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak memiliki tempat di masyarakat kita dan pikiran saya tertuju pada semua korban serangan ini," terangnya.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan tidak ada pembenaran atas kekerasan semacam itu. Ia senang karena Trump selamat dan berharap Trump cepat pulih.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan penembakan itu mengkhawatirkan dan menimbulkan konfrontasi.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan penembakan itu membuatnya "muak". Trudeau juga menambahkan bahwa kekerasan politik tidak pernah dapat diterima.

Komentar serupa juga disampaikan para pemimpin Uni Eropa, Mesir, Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Selandia Baru, Italia, Swedia, Belanda, dan Filipina.

"Ini adalah tragedi bagi demokrasi kita. Perancis juga merasakan keterkejutan dan kemarahan yang dirasakan rakyat Amerika," kata Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengatakan bahwa penembakan itu membuatnya terkejut.

Sedangkan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang bertemu Trump minggu ini saat mengunjungi AS untuk menghadiri KTT NATO, memberikan doa yang terbaik kepada Trump.

Hal sama juga diungkapkan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva serta Perdana Menteri India Narendra Modi yang mengutuk serangan tersebut.