WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sedang bersiap mengeluarkan sekitar 100 pengampunan dan keringanan hukuman pada hari terakhirnya Selasa (19/1/2021), menurut tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.
Serangkaian besar tindakan grasi diberikan kepada penjahat kerah putih, rapper terkenal dan lainnya. Tetapi untuk saat ini, diperkirakan pengampunan tidak akan diberikan pada Trump sendiri.
Gedung Putih mengadakan pertemuan pada Minggu (17/1/2021) untuk menyelesaikan daftar pengampunan, menurut dua sumber kepada CNN pada Senin (18/1/2021).
Trump telah memberikan pengampunan dan peringanan hukuman secara rutin sejak masa menjelang Natal. Namun hal itu dihentikan pada hari-hari menjelang kerusuhan 6 Januari di Gedung Capitol AS, menurut para pejabat.
Para ajudan mengatakan Trump sangat fokus pada penghitungan electoral college di hari-hari sebelumnya. Hal itu menghalangi dia membuat keputusan akhir tentang pemberian grasi.
Pejabat Gedung Putih rencananya akan melanjutkan proses setelah 6 Januari. Tetapi Trump menundanya setelah dia disalahkan karena memicu kerusuhan.
Awalnya, dua gelombang besar telah siap diluncurkan. Satu di akhir pekan lalu dan satu lagi pada Selasa.
Sekarang, para pejabat memperkirakan semua akan diberikan pada gelombang terakhir secara sekaligus, kecuali Trump memutuskan pada menit terakhir untuk memberikan pengampunan kepada sekutu yang kontroversial, anggota keluarganya atau dirinya sendiri.
Kelompok terakhir dari tindakan grasi diproyeksi akan mencakup campuran dari pengampunan yang berorientasi pada reformasi peradilan pidana, dan yang lebih kontroversial untuk diamankan atau dibagikan kepada sekutu politik.
Baca juga: Para Pemohon Grasi Dikabarkan Bayar Sekutu Trump untuk Lobi Presiden AS
Pengampunan adalah salah satu dari beberapa hal yang harus diselesaikan Trump sebelum masa kepresidenannya berakhir dalam beberapa hari.
Pejabat Gedung Putih juga masih menyiapkan perintah eksekutif, dan Presiden masih berharap untuk membuka klasifikasi informasi terkait penyelidikan Rusia sebelum dia meninggalkan kantor kepresidenan.
Tetapi dengan berkurangnya jumlah pejabat administrasi yang seharusnya membantu menyelesaikan itu, kemungkinan hanya sedikit urusan yang bisa diselesaikan.
Kerusuhan 6 Januari yang menyebabkan pemakzulan kedua Trump telah memperumit keinginannya untuk mengampuni dirinya sendiri, anak-anaknya, dan pengacara pribadinya Rudy Giuliani.
Pada titik ini, para pembantunya tidak berpikir dia akan melakukannya. Mereka tetap berhati-hati karena hanya Trump yang tahu apa yang akan dilakukannya dengan kekuatan terakhir kepresidenannya, sebelum dia secara resmi keluar dari jabatannya pada 20 Januari siang.
Setelah kerusuhan, penasihat Trump mendorongnya melupakan rencana pengampunan bagi dirinya sendiri.