Namun dengan laporan orang yang masih hilang, diperkirakan korban akan meningkat.
Lebih dari 71.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir, termasuk 41.000 di Pahang dan 26.000 di Selangor, menurut data resmi.
Pengungsi ditampung di pusat-pusat bantuan pemerintah, tetapi para pejabat telah memperingatkan untuk memperkirakan peningkatan kasus virus corona terkait dengan tempat penampungan yang penuh sesak.
Baca juga: Malaysia Umumkan Kasus Omicron Kedua: Gadis 8 Tahun yang Pulang dari Nigeria
Hujan telah berhenti dan di banyak daerah banjir telah surut, sehingga penduduk harus mulai menghitung biayanya.
"Saya sudah berbisnis lebih dari 24 tahun... ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Mohammad Awal, yang toko kosmetiknya di luar Kuala Lumpur kebanjiran.
Negara Asia Tenggara itu dilanda banjir setiap tahun selama musim hujan. Tetapi yang terjadi pada akhir pekan adalah yang terburuk sejak 2014, ketika lebih dari 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Pemanasan global telah dikaitkan dengan banjir yang semakin parah. Karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, perubahan iklim meningkatkan risiko dan intensitas banjir dari curah hujan yang ekstrem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.“I’ve never experienced floods this bad."
Floods in Malaysia have killed at least eight people and displaced more than 21,000 after torrential rains ??
— Al Jazeera English (@AJEnglish)