BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China telah memberikan 3,4 miliar suntikan vaksin Covid-19 kepada warganya.
Jumlah ini mencapai lebih dari seperempat dari total vaksinasi di dunia.
Namun, seperti dilansir Fortune, di tengah-tengah kampanye besar-besaran ini, Presiden China Xi Jinping dipertanyakan status vaksinasinya.
Baca juga: Joe Biden Berharap Bisa Bertemu Xi Jinping setelah Pulih dari Covid-19
Dalam konferensi pers pekan lalu untuk mempromosikan suntikan booster, Zeng Yixin, wakil kepala Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan, para pemimpin tertinggi China telah divaksinasi.
Ini jadi tanggapan atas pertanyaan tentang status vaksinasi pejabat tinggi.
"Pemimpin negara bagian dan partai China semuanya telah divaksinasi terhadap Covid-19 dengan vaksin buatan dalam negeri," kata Zeng dalam konferensi pers.
Media negara bagian China mengatakan, frasa "pemimpin negara dan partai" biasanya mencakup anggota Politbiro China, badan pengambil keputusan tertinggi pemerintah, yang Xi pimpin.
Baca juga: Jokowi ke China, Jadi Pemimpin Pertama yang Bertemu Xi Jinping sejak Olimpiade Beijing 2022
Pernyataan Zeng tampaknya menunjukkan bahwa Xi sebenarnya telah divaksinasi, tetapi dengan tidak menyebutkan nama Xi, Zeng masih menyisakan ruang untuk keraguan.
Pemerintah China memiliki banyak kesempatan lain untuk memublikasikan status vaksinasi Xi, apalagi Xi adalah berita halaman depan di setiap hari di China.
Namun, hal itu tidak terjadi.
Hampir semua pemimpin dunia lainnya, kecuali untuk pengecualian seperti Jair Bolsonaro di Brasil, telah memublikasikan vaksinasi Covid-19 miliknya sendiri.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan banyak rekannya telah menerima vaksin mereka di televisi dan disiarkan langsung untuk mendorong warga ikut divaksinasi.
Baca juga: Biden Positif Covid, Xi Jinping Sampaikan Pesan Simpati
Sementara itu, Xi belum memublikasikan status vaksinasi
Ini bisa jadi membuat publik meragukan efektivitas vaksin buatan China.
Negara itu telah mengandalkan vaksin Covid-19 yang tidak aktif, yang menggunakan bentuk mati virus untuk menginduksi respons imunitas, dari pembuat Sinovac dan Sinopharm.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Singgung Perkembangan Islam di Xinjiang
Vaksin tampaknya melindungi terhadap penyakit berat dari Omicron, tetapi mereka mungkin tidak tahan terhadap varian, seperti vaksin mRNA dari Pfizer dan Moderna, yang mengajarkan tubuh untuk melawan penyakit melalui protein genetik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.