优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Trump Diselidiki Terkait Kemungkinan Pelanggaran UU Spionase

优游国际.com - 15/08/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber ,

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Kehakiman AS menyelidiki mantan Presiden AS Donald Trump atas kemungkinan pelanggaran Undang-Undang Spionase dan tindak kejahatan lainnya setelah Biro Investigasi Federal (FBI) menemukan 11 set dokumen rahasia negara di kediaman pribadinya di Mar-a-Lago, negara bagian Florida, pekan lalu.

Hari Jumat (12/8/2022), Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida membuka segel surat perintah dan tanda terima properti dari penggeledahan yang dilakukan FBI pada hari Senin (8/8/2022) di kediaman pribadi Trump di Mar-a-Lago, Negara Bagian Florida.

Dari surat dan tanda terima itu diketahui bahwa agen FBI menemukan 11 set dokumen, termasuk yang berlabel sangat rahasia (top secret), rahasia (secret) dan konfidensial (confidential).

Baca juga: 6 Rahasia Negara Amerika yang Diumbar Donald Trump

Jaksa Agung AS Merrick Garland sendiri yang memberikan persetujuan penggeledahan tersebut. “Kementerian Kehakiman tidak mengambil keputusan seperti itu dengan enteng. Jika memungkinkan, merupakan praktik standar untuk mencari cara yang tidak terlalu mengganggu sebagai alternatif penggeledahan dan untuk mempersempit cakupan penggeledahan yang dilakukan,” ujarnya.

Trump, yang menentang penggeledahan itu, pada Kamis (11/8/2022) membuat tuduhan tak berdasar bahwa mantan Presiden AS Barack Obama sendiri menyimpan 33 juta dokumen, termasuk yang bersifat rahasia. Arsip Nasional AS langsung mengeluarkan pernyataan pada Jumat untuk membantah klaim tersebut dengan mengatakan pihaknya telah mengambil alih catatan kepresidenan Obama ketika ia meninggalkan Gedung Putih.

Para politikus Partai Republik membela Trump, dengan mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah menggunakan Kementerian Kehakiman dan FBI sebagai senjata untuk kepentingan politik.

Baca juga: Trump Diselidiki atas Pelanggaran UU Spionase, 11 Set Dokumen Rahasia Ditemukan di Mar-a-Lago

Anggota DPR dari Partai Republik asal New York, Elise Stefanik, mengatakan, “Presiden Donald Trump adalah lawan politik paling memungkinkan untuk Joe Biden pada (Pilpres AS) 2024, dan sekarang ini sudah kurang dari 100 hari menjelang pemilihan paruh waktu yang kritis.”

Trump kini sedang diselidiki atas kemungkinan pelanggaran Undang-Undang Spionase, alias pemata-mataan, yang mencakup pelanggaran berupa kesalahan penanganan materi rahasia negara.

Terlepas dari ancaman pidana yang akan menjeratnya atau tidak, kasus ini sudah merusak keamanan nasional.

Baca juga: Kronologi FBI Gerebek Rumah Trump di Florida

Veteran CIA dan peneliti nonresiden senior Universitas Georgetown, Paul R Pillar, menuturkan melalui Skype, “Bahkan apabila dokumen-dokumen itu sekarang sudah diambil alih oleh FBI dan pemerintah asing tidak bisa mengakses langsung dokumen-dokumen tersebut, kemungkinan ada orang-orang di Mar-a-Lago, kediaman Trump, yang sempat bisa mengaksesnya, yang telah membaca sebagiannya, yang sudah mengetahui isinya. Mereka semua berpotensi direkrut menjadi sumber intelijen asing.”

Pillar menambahkan, pemerintah asing juga akan mencari tahu apakah dokumen-dokumen itu mengandung informasi yang memalukan atau merusak mereka. Sebagai informasi, salah satu dokumen yang diambil dari kediaman Trump diberi label “Informasi mengenai Presiden Perancis.”

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul .

Baca juga: FBI Sita Dokumen Bertanda Top Secret di Rumah Donald Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau