优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Mantan CEO Twitter Jack Dorsey Minta Maaf Setelah Twitter PHK Massal Karyawan

优游国际.com - 06/11/2022, 11:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber

Pendiri Twitter, Jack DorseyASSOCIATED PRESS Pendiri Twitter, Jack Dorsey
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan CEO Twitter Jack Dorsey meminta maaf atas pemutusan hubungan kerja (PHK) massal pekerja Twitter, yang baru-baru ini diakuisisi oleh miliarder Elon Musk.

Pada Sabtu (5/11/2022), Dorsey mengunggah serangkaian cuitannya sebagai tanggapan terhadap PHK massal di seluruh tenaga kerja Twitter, yang dimulai pada Jumat (4/11/2022).

Sebanyak setengah dari 7.500 staf perusahaan itu dapat dipecat sejak Musk mengakuisisi perusahaan dengan harga 44 miliar dollar AS tersebut pada minggu lalu.

Baca juga: Resmi, Centang Biru Twitter Mulai Berbayar

“Orang-orang di Twitter, dulu dan sekarang, kuat dan tangguh,” tulis Dorsey.

“Mereka akan selalu menemukan jalan tidak peduli betapa sulitnya saat ini. Saya sadar banyak yang marah kepada saya,” kata dia, mengacu pada para pekerja Twitter yang mengalami pemecatan. 

“Saya memiliki tanggung jawab mengapa semua orang berada dalam situasi ini: Saya mengembangkan ukuran perusahaan terlalu cepat. Saya minta maaf untuk itu,” cuitnya.

Dorsey menambahkan: “Saya berterima kasih, dan mencintai, semua orang yang pernah bekerja di Twitter. Saya tidak berharap ada timbal balik pada saat ini ... atau selamanya ... dan saya mengerti, ”bersama dengan emoji hati.

Tanggapan atas komentar Dorsey beragam. Banyak pengguna Twitter menyalahkan Dorsey atas masalah di platform media sosial tersebut setelah dibeli oleh Musk.

“Aduh. Tak cukup… terlambat,” tulis seorang pengguna.

Pengguna lain menulis: "Bung, kamu payah."

Baca juga: Twitter Digugat Usai Elon Musk PHK Massal Ribuan Pegawai

Sejumlah divisi di Twitter mengalami pemotongan besar atau dihilangkan sama sekali, termasuk tim hak asasi manusia (HAM) dan etika algoritma perusahaan.

Setidaknya satu gugatan kelas pekerja telah diajukan terhadap Twitter atas nama mantan karyawan. Tuntutannya mengatakan bahwa mereka tidak diberi pemberitahuan yang memadai tentang penghentian mereka.

"Elon Musk memiliki sejarah melanggar undang-undang perburuhan California, saat Tesla juga menghadapi sejumlah tuntutan hukum pelecehan seksual dan rasial yang mengejutkan," kata pengacara terkemuka Lisa Bloom, yang mengonfirmasi kepada Guardian bahwa dia telah melakukan kontak dengan beberapa karyawan Twitter.

“Pekerjanya adalah manusia yang semuanya berhak atas perlakuan hormat. Kali ini gugatan ‘class action’ yang keras akhirnya akan mendidiknya, bahwa bahkan orang terkaya di dunia tidak kebal hukum.”

Pekerja Twitter yang berbasis di Inggris juga menghadapi kehilangan pekerjaan, dan hanya diberikan waktu tiga hari untuk mengajukan perwakilan untuk konsultasi formal tentang pekerjaan mereka.

Baca juga: Elon Musk PHK Massal Pegawai Twitter lewat E-mail

Halaman:

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau