KOMPAS.com – Berita Raja Charles III telah didiagnosis mengidap kanker memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita Thailand mewaspadai kedatangan “celana gajah” dari China yang bisa dijual dengan harga jauh lebih murah di pasaran.
Berita di kanal Global 优游国际.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait penjelasan PM Israel Benjamin Netanyahu soal konsekuensi jika menang atau kalah melawan Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Merpati Diduga Mata-mata China | AS Serang 5 Rudal Houthi
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Selasa (6/2/2024) hingga Rabu (7/2/2024) pagi yang dapat Anda simak:
Raja Charles III telah didiagnosis mengidap penyakit kanker. Namun, jenis kankernya belum terungkap.
Istana Buckingham memberikan pernyataan kepada publik usai raja memulai perawatan rutin pada Senin (5/2/2024).
Pihak Istana Buckingham mengatakan bahwa ini bukan kanker prostat, melainkan kanker ini ditemukan pada saat raja melakukan pengobatan baru-baru ini ketika terjadi pembesaran prostat.
Baca selengkapnya di sini
Pemerintah Thailand pada Selasa (6/2/2024) memerintahkan pelabuhan-pelabuhannya untuk mengawasi dengan ketat "celana gajah" yang diimpor ke kerajaan itu.
Celana katun tipis bermotif gajah ini telah lama menjadi "pakaian wajib" bagi para backpacker Eropa yang melakukan perjalanan ke negara Asia Tenggara tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, celana ini bahkan telah menjadi hit di kalangan anak muda Thailand.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] AS Serang Sasaran Iran di Suriah | Sahabatan Ternyata Saudara Kandung
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (5/2/2024) mengungkap konsekuensi jika pasukannya menang atau kalah melawan Hamas di Jalur Gaza.
Dia mengatakan, bahwa kemenangan Israel melawan Hamas di Gaza akan memberikan "pukulan fatal" bagi kelompok Palestina tersebut, sekaligus kepada kelompok-kelompok yang didukung Iran di Gaza.
"Sebuah kemenangan penuh akan memberikan pukulan fatal bagi poros kejahatan, yaitu Iran, Hezbollah, Houthi, dan tentu saja Hamas," ucap Netanyahu dalam sebuah pidato di hadapan para komandan militer Israel, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri.