优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Lupakan Rivalitas, Suporter Bola di India Ramai-ramai Ikut Demo Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter...

优游国际.com - 19/08/2024, 16:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

NEW DELHI, KOMPAS.com - Para suporter sepak bola ikut serta menyerukan keadilan dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan dokter di India yang menggemparkan publik dunia.

Banyak dari mereka turun ke jalan pada Minggu (18/8/2024) hingga Senin (19/8/2024), mendukung aksi mogok kerja para petugas kesehatan yang memasuki minggu kedua.

Seperti diketahui, penemuan mayat dokter berusia 31 tahun penuh darah di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kota Kolkata pada 9 Agustus lalu telah memicu aksi mogok kerja medis dan protes di berbagai penjuru India.

Baca juga: Serikat Dokter India Surati PM Modi, Desak Protokol Keamanan Rumah Sakit Setara dengan Bandara

Warga menyalurkan kemarahan atas isu kekerasan terhadap perempuan yang sudah berlangsung lama.

Asosiasi dokter dari rumah sakit-rumah sakit milik pemerintah di banyak kota di India telah melanjutkan aksi mogok kerja pada Senin, hingga menyebabkan beberapa layanan kesehatan terhenti.

Bablu Mukherjee adalah salah satu dari sekian banyak suporter sepak bola yang ikut turun ke jalan pada Senin.

Ia bahkan rela berbaur dengan suporter dari tim rival demi menuntut keadilan dari kasus pemerkosaan dan pembunuhan dokter di India.

“Kami telah melupakan persaingan kami untuk membuat tujuan bersama dalam menyerukan keadilan bagi dokter dan keluarganya," kata pendukung tim sepak bola Mohun Bagan itu, dikutip dari AFP.

Dokter yang dibunuh ditemukan di ruang seminar rumah sakit pendidikan, yang menunjukkan bahwa ia pergi ke sana untuk beristirahat selama 36 jam kerja.

Otopsi mengonfirmasi adanya kekerasan seksual dan, dalam sebuah petisi ke Pengadilan Tinggi Kolkata, orangtuanya menduga putri mereka diperkosa oleh banyak atau sekelompok orang.

Dalam sebuah kasus persatuan yang langka, para penggemar dari rival utama Kolkata, klub East Bengal dan Mohun Bagan, berbaris bersama dalam sebuah aksi tengah malam yang berlangsung hingga Senin dini hari.

Baca juga: Buntut Dokter India Diperkosa-Dibunuh, Petugas Medis Ajak Mogok Kerja Nasional

“Kami bersama para dokter. Kami menginginkan keadilan," teriak para penggemar secara serempak, mengabaikan hujan lebat dan polisi yang berusaha membubarkan aksi tersebut. 

Banyak protes di berbagai kota dipimpin oleh para dokter dan petugas kesehatan lainnya, tetapi juga diikuti oleh puluhan ribu orang India biasa yang menuntut tindakan.

“Ini bukan hanya sebuah protes, tetapi sebuah panggilan untuk kemanusiaan,” kata seorang mahasiswa berusia 23 tahun, Sristi Haldar, dari Universitas Presidensi Kolkata, yang bergabung dalam aksi yang diterangi cahaya lilin ini.

“Kami marah. Ini tentang keselamatan semua perempuan di mana pun," serunya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau