BEIRUT, KOMPAS.com - Korban tewas akibat serangan Israel ke Lebanon bertambah menjadi 558 orang, kata Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad, Selasa (24/9/2024).
Ia menambahkan, korban tewas termasuk 50 anak-anak dan 94 perempuan.
Kali terakhir Lebanon menghitung korban tewas adalah 492 pada Senin (23/9/2024).
Baca juga: Israel Klaim Serangan Udaranya Hantam Lebih dari 1.300 Target Hizbullah dalam 24 Jam
Sementara itu, jumlah korban luka-luka juga meningkat dari 1.645 menjadi 1.835, ujar Abiad, dikutip dari Sky News.
Ia mengatakan, empat paramedis tewas dan 16 paramedis serta petugas pemadam kebakaran terluka.
Petugas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Lebanon Abdinasir Abubakar mengungkapkan, beberapa rumah sakit kewalahan dengan datangnya ribuan orang yang terluka.
"Kami memiliki beberapa bukti, dan kami ada beberapa dokumentasi menunjukkan setidaknya ada beberapa serangan terhadap fasilitas kesehatan, bahkan ambulans juga," imbuhnya.
Namun, Israel membantah menargetkan warga sipil dan mengeklaim sudah berupaya menghindari mereka.
Adapun juru bicara badan pengungsi PBB Matthew Saltmarsh memprediksi, semakin banyak orang akan mengungsi meninggalkan rumah mereka.
Baca juga:
"Kami memperkirakan puluhan ribu orang, tetapi kami memperkirakan jumlahnya akan terus bertambah," ucapnya.
"Situasinya sangat mengkhawatirkan. Sangat kacau, dan kami melakukan apa yang kami bisa untuk mendukung pemerintah."
Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk menyampaikan kekhawatiran serius tentang apakah metode perang Israel sesuai hukum humaniter internasional.
Juru bicaranya, Ravina Shamsadani, tidak setuju dengan pesan teks yang dilaporkan berasal dari Israel, berisi perintah bagi warga sipil untuk mengungsi daru beberapa wilayah di Lebanon selatan.
"Entah Anda mengirimkan peringatan, memerintahkan warga sipil mengungsi, bukan berarti menyerang wilayah itu adalah hal wajar karena Anda tahu betul dampaknya terhadap warga sipil akan sangat besar," ujar dia.
Baca juga: 40 Tahun Konflik Klandestin Israel dan Hizbullah, Saling Tebar Teror Berdarah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.