优游国际

KYIV, KOMPAS.com - Rusia melakukan serangan besar-besaran terhadap infrasruktur energi di Ukraina pada Kamis (28/11/2024).

Akibatnya, 523.000 pelanggan di wilayah Lviv tidak teraliri listrik. Hal itu imbas serangan gabungan pesawat nirawak (drone) dan rudal ke Kyiv.

"Sampai saat ini, 523.000 pelanggan di wilayah Lviv tidak memiliki listrik," kata kepala daerah Maksym Kozytsky di media sosial, dikutip dari AFP.

Baca juga: Sektor Energi di Seluruh Ukraina Diserang Besar-besaran

Di wilayah barat yang berbatasan dengan Polandia, anggota Uni Eropa dan NATO, telah terhindar dari pertempuran terburuk selama invasi Rusia 33 bulan.

Tetapi telah menjadi sasaran serangan pesawat nirawak dan rudal Rusia secara sporadis.

Sementara itu, pejabat mengatakan 280.000 rumah tangga terputus di wilayah Rivne barat dan 215.000 lainnya di wilayah Volyn.

Wartawan AFP di Kyiv mendengar ledakan di atas ibu kota semalam ketika sistem pertahanan udara menargetkan pesawat nirawak dan rudal Rusia.

Pejabat kota mengatakan Moskwa telah meluncurkan serangan gabungan pesawat nirawak dan rudal ke Kyiv dengan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dan berbagai jenis pesawat nirawak.

Sedangkan puing-puing dari proyektil yang ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina merusak bangunan di sedikitnya dua distrik.

Warga wilayah Khmelnytsky bagian barat juga terputus dari aliran listrik, sementara serangan Rusia menargetkan infrastruktur penting di wilayah Ivano-Frankivsk.

Ukrenergo, operator jaringan listrik Ukraina, mengatakan pemadaman listrik darurat sedang diberlakukan di seluruh negeri.

Baca juga: TV Rusia Tayangkan Wawancara Warga Inggris yang Ditangkap karena Bertempur untuk Ukraina

Sementara itu, serangan terbaru telah menambah tekanan pada jaringan listrik Ukraina yang hancur dan telah mengalami beberapa serangan skala besar tahun ini.

Sebelumnya, Ukraina telah meminta bantuan pada sekutu untuk sistem pertahanan udara yang lebih kuat.

Tujuannya untuk menggagalkan serangan Rusia terhadap sistem kelistrikan negara yang dilanda perang itu.