优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Penyidik Korsel Tunggu Surat Perintah Baru untuk Tangkap Presiden Yoon

优游国际.com - 07/01/2025, 12:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber

SEOUL, KOMPAS.com - Upaya untuk menangkap Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol gagal dilakukan beberapa kali sampai surat perintah penangkapan yang dikeluarkan pengadilan kedaluwarsa pada Senin (6/1/2025).

Meski demikian, penyidik antikorupsi Korsel kini sedang menunggu surat perintah penangkapan baru dari pengadilan.

Diketahui, Presiden Yoon telah menolak pemeriksaan tiga kali atas keputusan darurat militer yang gagal bulan lalu dan bersembunyi di kediamannya.

Baca juga: Dinas Keamanan Presiden Korsel Halangi Penyidik yang Hendak Tangkap Yoon, Siapa Saja yang Terlibat?

Di kediamannya itu, Yoon dikelilingi oleh ratusan penjaga, termasuk Dinas Keamanan Presiden yang mencegah penangkapannya.

Sebagaimana diberitakan AFP pada Selasa (7/1/2025), kemungkinan surat perintah baru akan diberikan oleh pengadilan sama yang mengeluarkan perintah pertama.

Surat perintah pertama telah kedaluwarsa setelah tujuh hari, tetapi penyidik menolak untuk mengungkapkan durasi surat perintah baru yang mereka minta.

"Markas Besar Investigasi Gabungan hari ini mengajukan kembali surat perintah ke Pengadilan Distrik Barat Seoul untuk memperpanjang surat perintah penangkapan bagi terdakwa Yoon," kata Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dalam sebuah pernyataan pada Senin malam.

"Rincian mengenai masa berlaku tidak dapat diungkapkan," tambah pernyataan itu.

Tidak ada komentar dari penyidik atau pengadilan Seoul tentang surat perintah baru yang disetujui pada Selasa pagi.

Baca juga: Meski Hari Ini Terakhir, Penyidik Bakal Minta Perpanjangan Surat Penangkapan Presiden Korsel

Tetapi, wakil direktur CIO Lee Jae-seung mengatakan kepada wartawan pada Selasa sebelum diajukan Kembali, pengadilan akan memberikan perpanjangan.

Diketahui, Yoon sedang diselidiki atas tuduhan "pemberontakan".

Jika ditangkap dan dihukum secara resmi, Yoon akan menghadapi hukuman penjara atau paling buruk, bisa mendapat hukuman mati.

Sementara keputusan darurat militernya yang gagal telah menjerumuskan Korea Selatan ke dalam krisis politik terburuk dalam beberapa dekade.

Ia juga akan menjadi presiden pertama yang menjabat dalam sejarah Korea Selatan yang ditangkap.

Pengacaranya berulang kali mengatakan, surat perintah awal itu melanggar hukum dan illegal.

Pengacara Presiden Yoon juga berjanji untuk mengambil tindakan hukum lebih lanjut terhadapnya.

Baca juga: PM Kanada Justin Trudeau Mengundurkan Diri, Sebut Ada Konflik Internal Partai

Kini, penyidik juga mengejar waktu karena Mahkamah Konstitusi Korea Selatan telah menetapkan 14 Januari sebagai tanggal dimulainya persidangan pemakzulan Yoon, yang akan dilanjutkan tanpa kehadirannya jika ia tidak hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ditantang Zelensky, Putin Tolak Hadiri Perundingan Damai di Turkiye

Ditantang Zelensky, Putin Tolak Hadiri Perundingan Damai di Turkiye

Global
Kanada Dilanda Kebakaran Hutan Dahsyat, 2 Orang Tewas

Kanada Dilanda Kebakaran Hutan Dahsyat, 2 Orang Tewas

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza di Tengah Kunjungan Trump ke Timur Tengah

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza di Tengah Kunjungan Trump ke Timur Tengah

Global
[POPULER GLOBAL] AS Jual Senjata Rp 2.358 Triliun ke Arab Saudi | Serangan Junta Militer Myanmar

[POPULER GLOBAL] AS Jual Senjata Rp 2.358 Triliun ke Arab Saudi | Serangan Junta Militer Myanmar

Global
Momen Pilu Induk Gajah Enggan Tinggalkan Anaknya Mati Tertabrak Truk, Ungkap Ada Konflik Satwa dan Manusia di Malaysia

Momen Pilu Induk Gajah Enggan Tinggalkan Anaknya Mati Tertabrak Truk, Ungkap Ada Konflik Satwa dan Manusia di Malaysia

Global
Cabut Sanksi Suriah, Trump Dihujani Investasi Arab Saudi

Cabut Sanksi Suriah, Trump Dihujani Investasi Arab Saudi

Global
Kiprah Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa, dari Dicap Teroris hingga Jabat Tangan Presiden AS

Kiprah Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa, dari Dicap Teroris hingga Jabat Tangan Presiden AS

Global
Menanti Tatap Muka Langsung Putin dan Zelensky, Mungkinkah Terjadi?

Menanti Tatap Muka Langsung Putin dan Zelensky, Mungkinkah Terjadi?

Global
Gagal Selundupkan 160 Kg Kelomang dari Jepang, 3 Warga China Ditangkap

Gagal Selundupkan 160 Kg Kelomang dari Jepang, 3 Warga China Ditangkap

Global
Sehari Setelah Dilantik, PM Australia Anthony Albanese Langsung Kunjungi Indonesia

Sehari Setelah Dilantik, PM Australia Anthony Albanese Langsung Kunjungi Indonesia

Global
Usai Tawarkan Cabut Sanksi, Trump Desak Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel

Usai Tawarkan Cabut Sanksi, Trump Desak Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Mantan Presiden Uruguay Jose Mujica Meninggal, Termiskin di Dunia

Mantan Presiden Uruguay Jose Mujica Meninggal, Termiskin di Dunia

Global
Pakistan Pulangkan Tentara India yang Ditangkap Usai Serangan di Kashmir

Pakistan Pulangkan Tentara India yang Ditangkap Usai Serangan di Kashmir

Global
Rangkuman Kunjungan Trump di Arab Saudi: Sambutan Mewah hingga Jualan Senjata

Rangkuman Kunjungan Trump di Arab Saudi: Sambutan Mewah hingga Jualan Senjata

Global
Serangan Junta Militer Myanmar di Sekolah Tewaskan 20 Anak, Orangtua: Mereka Tidak Berdosa

Serangan Junta Militer Myanmar di Sekolah Tewaskan 20 Anak, Orangtua: Mereka Tidak Berdosa

Global
Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau