SANAA, KOMPAS.com - Kelompok Houthi Yaman mengancam akan memberlakukan blokade laut terhadap pelabuhan Haifa di Israel.
Pernyataan itu disampaikan pada Senin (19/5/2025), sebagai respons terhadap meningkatnya serangan Israel ke wilayah Gaza.
"Houthi akan mulai bekerja untuk memberlakukan blokade laut di pelabuhan Haifa," ujar juru bicara militer Houthi, Yahya Saree.
Baca juga: Israel Serang Yaman, Houthi Sebut Aksi Gabungan dengan AS
Ia menambahkan, semua perusahaan pelayaran yang saat ini berada di pelabuhan tersebut, atau tengah menuju ke sana, telah secara resmi diberi peringatan.
"Pada saat pengumuman ini, pelabuhan tersebut telah dimasukkan dalam bank target," tambahnya, sebagaimana diberitakan AFP pada Selasa (20/5/2025).
Menurut Saree, langkah tersebut merupakan bentuk pembalasan atas eskalasi agresi brutal musuh Israel terhadap rakyat kami dan di Gaza. Ia juga menegaskan bahwa serangan terhadap Israel akan dihentikan jika agresi di Gaza berakhir dan blokade dicabut.
Pernyataan ini muncul setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan bahwa negaranya akan mengambil alih seluruh Gaza. Langkah itu menjadi bagian dari peningkatan operasi militer terhadap kelompok Hamas.
Diketahui, sejak konflik di Gaza pecah pada Oktober 2023, menyusul serangan Hamas ke wilayah Israel, kelompok Houthi yang didukung Iran telah melancarkan serangan rudal dan drone ke arah Israel.
Namun, serangan sempat terhenti selama gencatan senjata dua bulan yang berlangsung hingga Maret 2025.
Baca juga: Iran Bantah Terlibat dalam Serangan Houthi Yaman ke Bandara Israel
Setelah periode itu berakhir, Houthi mengancam akan kembali menargetkan pelayaran internasional sebagai bentuk protes atas blokade bantuan kemanusiaan Israel di Gaza.
Sebagai respons terhadap ancaman tersebut, militer Amerika Serikat sejak 15 Maret melancarkan serangan udara hampir setiap hari ke wilayah-wilayah yang dikuasai Houthi di Laut Merah dan Teluk Aden.
Serangan dilakukan guna melindungi lalu lintas kapal dagang internasional di kawasan strategis itu.
Meskipun telah menyepakati gencatan senjata terbatas dengan Amerika Serikat pada bulan ini, kelompok Houthi menegaskan akan terus menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Pernyataan Houthi tersebut memicu reaksi keras dari pemerintah Israel. Pada Jumat, militer Israel menggempur dua pelabuhan yang dikuasai Houthi, dan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan peringatan keras.
Baca juga: Houthi Yaman Ancam Lanjutkan Serangan Rudal ke Bandara Israel
"Jika serangan rudal terhadap kami terus dilakukan, para pemimpin Houthi akan bernasib sama seperti para pemimpin Hamas yang telah kami eliminasi di Gaza," tegas Katz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.