JAKARTA, KOMPAS.com - Memberi pupuk merupakan cara yang diperlukan dalam proses budidaya tanaman, yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan menyuburkan tanaman.
Dari sekian banyak jenis pupuk yang ada di pasaran saat ini, pupuk TSP menjadi salah satu pupuk yang banyak digunakan petani untuk menumbuhkan dan menyuburkan tanaman.
Dikutip dari berbagai sumber, yang diperbarui pada Selasa (23/8/2022), pupuk TSP adalah pupuk kimia singkatan dari triple super phospat yang banyak digunakan untuk kelapa sawit dengan rumus kimia Ca(H2PO4)2 dengan kadar P205 sekitar 44-46 persen.
Karena mengandung unsur Ca (H2PO4)2, pupuk TSP dikenal dengan calcium dihydrogen phosphate atau monocalcium phosphate.
TSP adalah salah satu dari pupuk fosfor analisis tinggi (P) pertama yang digunakan secara luas pada abad ke-20. Namun, penggunaannya pupuk TSP dianggap menurun karena pupuk P jenis lain menjadi lebih populer.
Manfaat pupuk TSP untuk tanaman
Pupuk TSP merupakan salah satu unsur hara yang begitu penting dan dibutuhkan semua jenis tanaman, yang berfungsi memacu perkembangan akar tanaman, sehingga akar jadi lebih lebat, sehat dan kuat serta mampu menyusun asam nukleat.
Selanjutnya pupuk TSP memiliki peran penting pada proses fotosintesis dan respirasi, juga mempercepat pembentukan bunga dan pemasakan biji pada tanaman, sehingga panen akan lebih cepat.
Kandungan pupuk TSP mampu mendorong percepatan pembentukan klorofil pemasakan buah dan pengangkutan hasil metabolisme tanaman.
Unsur hara fospor (P) dalam pupuk TSP memiliki peran penting untuk tanaman agar menghasilkan produksi yang tinggi.
Tak sampai di situ, pupuk TSP mampu meningkatkan ketahanan tanaman dari kekeringan dan meningkatkan bobot buah.
Kekurangan pupuk TSP
Adapun kekurangan pupuk TSP dapat menyebabkan tanaman akan tumbuh kerdil, daun berwarna hijau tua, pemasakan lambat serta sering tidak menghasilkan buah.
Hal ini bisa terjadi apabila penggunaan pupuk TSP tidak sesuai atau berlebihan.
Selain itu, unsur hara fosfor (P) yang terbawa air dapat masuk ke perairan bebas dan dapat memicu timbulnya tumbuhan alga atau ganggang yang berlebihan. Tumbuhan alga yang berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem perairan.
Spesifikasi pupuk TSP
Adapun spesifikasi pupuk TSP adalah berupa kandungan P205 44-46 persen berwarna coklat berbentuk granular alias butiran berwarna abu-abu.
Pupuk TSP berbentuk butiran umumnya tidak mudah larut dalam air, bereaksi lambat dan tidak higroskopis sehingga dapat digunakan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan.
Cara menggunakan pupuk TSP
Cara penggunaan pupuk TSP ada berbagai macam, yakni dapat dipakai sebagai sebaran, dibenamkan di tanah dan untuk kocoran atau dikocor.
Adapun cara melarutkan pupuk TSP dengan mudah, yaitu dengan menggunakan H2 O2 3 persen atau hidrogen peroksida.
/homey/read/2020/11/25/122912376/manfaat-dan-cara-menggunakan-pupuk-tsp-untuk-suburkan-tanaman