JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memulai tahun 2023 dengan optimisme, terlebih setelah mendapatkan suntikan dana segar senilai total Rp 4,13 triliun dari hasil penyelenggaraan Rights Issue dan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebelumnya.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati berharap dari PMN yang diberikan pemerintah, BTN dapat bersinergi dan memberi nilai tambah namun tetap memprioritaskan kesehatan neraca keuangannya dalam menjawab tantangan sektor perumahan.
Pada rapat kerja BTN yang khusus membahas target dan inisiatif BTN tahun 2023 pada Jumat (27/1/2023) lalu, Sri Mulyani menekankan pentingnya BTN terus menjaga neraca keuangannya pada sisi fundamental meskipun diberikan amanah oleh pemerintah untuk mendukung program perumahan yang ditetapkan pemerintah.
“Kita semuanya bisa ditugasi negara untuk tujuan apapun, tapi kalau kita ditugasi untuk menjadi profesional adalah menjalankan amanah secara benar, efisien, tidak mudah puas dan terus haus terhadap prestasi dan meningkatkan serta menjaga tata kelola serta keuangan Anda,” sebut Sri Mulyani dalam siaran pers BTN, Minggu (29/1/2023).
Menurut Sri Mulyani, dalam menetapkan target-target pencapaian dari penggunaan dana Rights Issue tidak dipersempit hanya pada penyaluran kredit ke perumahan, namun harus lebih luas dari target akumulasi sebesar 1,32 juta unit yang ditetapkan tercapai pada tahun 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dan Wakil Komisaris Utama, Iqbal Latanro menandatangani Kontrak Kerja Manajemen tahun 2023 yang memasukan target-target dari KPI Rights Issue.
“Kami akan memastikan amanah yang telah diberikan akan kami laksanakan dengan penuh kesungguhan hingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang nyata yaitu memiliki rumah dengan cepat, mudah dan murah,” kata Haru.
KPI Rights issue yang dimaksud Haru meliputi diantaranya peningkatan penyaluran KPR secara akumulatif dari tahun 2021 sampai 2024 menjadi 1,32 juta unit, peningkatan profitabilitas, perbaikan rasio permodalan, rasio kualitas kredit, peningkatan kontribusi dividen dan pajak untuk negara serta penciptaan inovasi bisnis.
Sementara untuk tahun 2023, Haru menilai terdapat sejumlah tantangan yang menghadang perekonomian dan bisnis perbankan, antara lain ketatnya likuiditas dan kenaikan suku bunga acuan serta persaingan baik dari sisi suku bunga kredit maupun tabungan hingga tren transaksi digital yang menjadi perilaku baru nasabah.
Oleh sebab itu pada Rapat Kerja dengan tema Digital Disruption to Expand Mortgage and Beyond tersebut, Haru menegaskan perlunya transformasi digitalisasi bisnis yang diiringi dengan transformasi leadership.
"BTN berkomitmen untuk mengembangkan Digital Channel ekosistem yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dari sisi hunian," jelas Haru.
Saat ini BTN telah memiliki BTN Property, BTN Property for Developers & BTN Smart Residence yang dapat memberikan kenyamanan bagi nasabah mencari rumah yang diiinginkan sekaligus dapat memberikan jasa after sales kepada naasabah.
/homey/read/2023/01/29/200000476/btn-pastikan-hasil-rights-issue-untuk-masyarakat-punya-rumah