Tak heran, terkadang sulit mengetahui apa yang dipikirkan kucing. Kucing juga tidak dapat memberi tahu kita apa yang dirasakannya.
Namun, salah satu cara mengetahui suasana hati kucing adalah melihat bagaimana sahabat bulu memegang atau menggerakkan berbagai bagian tubuhnya, salah satunya ekor.
Belajar membaca bahasa tubuh atau ekor kucing merupakan kunci untuk mengungkap apa yang dirasakan dan dipikirkan kucing.
Alasan kucing mengibaskan ekornya?
Mengibas-ngibaskan ekor terkadang dilakukan kucing saat merasa senang, tapi lebih sering ketika tidak senang atau tenang.
Untuk mengetahui apa arti mengibas-ngibaskan ekor kucing, perhatikan cara ekornya dikibaskan serta tanda-tanda bahasa tubuh lainnya yang dapat memberi kamu petunjuk tentang suasana hati kucing.
Ada berbagai cara dan alasan kucing mengibaskan ekornya. Kamu mungkin melihat kucing mengibaskan ekor perlahan atau menggoyangkannya dengan liar atau melihat ekor kucing bergetar atau bergerak maju mundur.
Saat mencoba mengartikan ekor kucing yang bergoyang, perhatikan apakah sahabat bulu sedang berbaring atau berdiri, apakah menggeram atau mendesis, dan apakah bulunya halus atau berdiri tegak.
Berikut beberapa gerakan kucing mengibaskan ekornya yang paling umum beserta alasannya dilansir dari The Spruce Pets, Kamis (15/5/2025).
Ekor bergoyang
Jika kucing berbaring, tampak santai, dan mungkin mendengkur, kamu melihat ekornya perlahan bergoyang maju mundur, sesekali memukul tanah, kemungkinan besar sahabat bulu merasa senang dan puas.
Mengibaskan ekor
Jika kucing memegang ekornya rendah dan perlahan-lahan mengibaskannya dari satu sisi ke sisi lain, sering kali itu merupakan tanda sahabat bulu sedang bermain.
Cobalah melempar mainan kepada kucing atau mengeluarkan tongkat bulu untuk membuatnya bermain sebentar.
Ekor berkedut
Kucing terkadang menggerakkan ekornya jika merasa kesal atau ingin ditinggal sendiri. Jika demikian, kamu mungkin juga melihat kucing memalingkan kepala atau tubuhnya dari kamu sebagai tanda lebih lanjut untuk menjauh.
Pada waktu lain, kucing menggerakkan ekornya saat melihat sesuatu yang menarik, seperti burung di luar jendela atau tikus di halaman.
Dalam kasus seperti itu, gerakan ekor kemungkinan tidak disengaja dan hanya merupakan ekspresi kegembiraan atau frustrasi.
Ekor bergetar
Jika kucing mendekati kamu dengan ekor tegak lurus ke atas dan melihatnya sedikit bergetar, ini biasanya merupakan tanda kucing senang melihat kamu.
Tanda-tanda bahasa tubuh lain yang mendukung hal ini, termasuk menggosokkan tubuhnya ke kaki kamu, mengeong kepada kamu, dan mendengkur.
Menggerakkan ekor dengan lembut
Kucing yang perlahan-lahan menggerakkan ekornya ke depan dan belakang bisa menandakannya bersiap untuk menerkam.
Bahasa tubuh lain yang harus diperhatikan, termasuk menahan tubuhnya agar tidak bergerak dan menatap tajam ke objek yang akan diterkamnya.
Menggerakkan ekor dengan cepat
Kucing yang menggerakkan ekornya ke depan dan ke belakang dengan cepat mengirimkan pesan jelas untuk menjauh darinya.
Menggerakkan ekor dengan cepat adalah tanda kucing sedang marah atau takut. Bahasa tubuh lain yang mungkin kamu lihat pada kucing marah, di antaranya telinga yang ditekuk ke belakang, menggeram atau mendesis, tubuh membungkuk rendah ke tanah, dan bulu berdiri.
Terkadang kucing menggerakkan ekornya saat terlulasi oleh sentuhan. Jika sedang membelai kucing, tetapi tiba-tiba sahabat bulu mulai mengibaskan ekornya, sudah waktunya menjauhkan tangan atau diri untuk menghindari risiko digigit atau dicakar.
Ekor kucing yang bahagia
Jadi, jika mengibaskan ekor bukan tanda kucing bahagia, lantas jenis bahasa ekor apa yang menunjukkan kucing sedang bermain?
Kucing yang ekornya tegak lurus dan menahannya dengan sangat tenang—mungkin dengan ujung sedikit melengkung—kemungkinan besar tertarik pada perhatian dan ingin bermain.
Selain itu, kucing mengibaskan ekor perlahan sambil menahannya rendah kemungkinan ingin bermain dengan kamu.
Jika ragu tentang perasaan kucing, cukup beri sahabat bulu ruang dan biarkan mendatangi kamu saat dia siap dibelai.
/homey/read/2025/05/15/204500576/alasan-kucing-mengibaskan-ekornya-dan-artinya