优游国际

KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Bogor dan Jakarta pada Senin (3/3/2025) menyebabkan sejumlah sungai utama, yakni Kali Ciliwung, Pesanggrahan, dan Krukut, meluap.

Akibatnya, beberapa wilayah di Jakarta mengalami banjir.

Hamdari, petugas Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Lingkungan Hidup DKI Jakarta, mengatakan pihaknya langsung bersiaga setelah mengetahui debit air mulai meningkat di Kali Pesanggrahan.

Petugas UPS pun menjaga excavator—mesin pengeruk sampah—yang telah ditempatkan di beberapa titik, salah satunya di Tanah Kusir.

Baca juga:

“Debit air mulai naik itu dari semalam hingga pagi tadi, dan seperti ini kondisinya. Tapi untuk sekarang kondisi air sudah mulai agak surut,” ujar Hamdari di Kali Pesanggrahan, Tanah Kusir, Selasa (4/3/2025).

Menurutnya, air mulai naik sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. “Kami sudah standby, operator (excavator) kami standby duluan, dan sekarang kami lanjut buat jaga,” sambungnya.

Excavator tidak bisa dioperasikan saat arus deras

Hamdari menjelaskan bahwa saat debit air tinggi, excavator tidak dapat dioperasikan karena arus yang sangat deras. Akibatnya, sampah mulai menumpuk dan tersangkut di jebakan sampah yang telah dipasang sebelumnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, sampah yang menyangkut didominasi oleh sampah plastik rumah tangga serta bongkahan kayu besar.

“Ini sampah kiriman. Sampah umumnya ya sampah rumah tangga sama kayu. Sebelumnya kami kalau angkut sampah itu sampai tiga mobil,” kata Hamdari.

Baca juga:

Sambil berjaga, Hamdari terus memantau informasi dari Bendung Katulampa. Menurutnya, jika curah hujan di Bogor maupun Jakarta kembali tinggi, bukan tidak mungkin debit air akan kembali meningkat.

“Kami juga koordinasi dengan pintu air yang di atas, Katulampa. Di sana masih siaga terus. Kalau di sana masih hujan terus, ya kemungkinan debit air bisa naik lagi,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul