JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam beberapa pekan terakhir digegerkan dengan serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.
Serangan ransomware ke PDNS ini mengakibatkan ratusan layanan instansi pemerintah mengalami gangguan, termasuk layanan dari Kemenkumham, Kemenkomarves, Kementerian PUPR, LKPP, dan Pemerintah Daerah Kediri.
Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR Nicodemus Daud mengatakan, peretasan tersebut berpengaruh ke proses lelang proyek konstruksi garapan Kementerian PUPR.
"Tadinya kami sudah sangat optimis tender bisa mencapai 15 hari selesai karena sudah pakai aplikasi SIMPAN. Yang dulunya kami kalau melakukan evaluasi cukup menggunakan SIMPAN, sekarang harus kembali evaluasi lagi," kata Nico dalam Seminar Nasional Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) yang digelar di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Bahkan, sebelumnya diproyeksikan, lelang proyek jalan tol bisa berlangsung kurang dari satu pekan atau hanya sekitar 5 hari.
Tidak tinggal diam, Kementerian PUPR berupaya untuk memastikan proses tender proyek konstruksi harus tetap berjalan.
Baca juga: AHY Percaya Diri Sebut Data Sertifikat Tanah Aman dari Hacker
"Kami carikan cara dengan cara lain tapi tetap harus jalan, ini kita kerjakan. Dulu kan lihat di sistem, sekarang kerja keras, baca (dokumen) lagi," lanjutnya.
Nico tidak merincikan proyek lelang apa saja yang datanya diretas, tetapi terdiri dari proyek garapan Bina Marga, Cipta Karya, dan Sumber Daya Air.
Adapun SIMPAN merupakan Sistem Informasi Pengalaman yang merupakan bagian inovasi digital dalam pengadaan barang dan jasa.
SIMPAN memuat data atau dokumen dan informasi pengalaman penyedia jasa, khususnya badan usaha dan tenaga ahli di bidang jasa konstruksi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR M Zainal Fatah memastikan bahwa serangan ransomware ke server PDNS tidak berdampak ke operasional pegawai.
"Ya biasa, tapi kita tetap jalan saja. Pakai face recognition saya masih bisa kan. Operasional karyawan tidak (terdampak)," paparnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (28/6/2024).
Dia mengungkapkan, Kementerian PUPR memiliki server interal yang menyimpan data-data kementerian sebelum data tersebut dipindahkan ke server PDN.
Artinya, data-data Kementerian PUPR yang hilang akibat serangan sebagian masih dapat diakses dari server internal tersebut.
"Ada, pasti ada (backup data). Tapi yang jelas gini, sebelum dia (data) dimigrasikan ke PDN kan kita punya server," imbuhnya.
Kendati demikian, pihaknya harus mengecek lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti berapa besar dampak serangan tersebut terhadap data Kementerian PUPR.
Namun, yang jelas, pihaknya akan terus berupaya memulihkan data-data yang hilang tersebut bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Kita tidak bisa menyalahkan Kominfo kan, kita sama-sama mencari sesuatu yang lebih baik. Karena akhirnya kita diserang seperti ini ya tantangan bagi kita," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.