JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti meninjau Memorial Living Park yang berada di Kabupaten Pidie, Aceh, Sabtu (08/02/2025).
"Mohon diperhatikan pemeliharaannya, dirapikan, dan perbanyak penghijauan," pesan Diana, dikutip dari keterangan resmi.
Ia juga meminta penambahan narasi untuk menjelaskan makna bangunan yang ada di kawasan itu.
Baca juga: Penghijauan di Ruas Jalan Trans-Papua Hasilkan 12 Ton Kopi
Ada pun Memorial Living Park dibangun sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran HAM Berat.
Salah satunya adalah peristiwa yang terjadi di Kawasan Rumoh Geudong, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie.
Selain sebagai pusat kegiatan memorial, kawasan ini juga berfungsi sebagai tempat ibadah dan area terbuka untuk lokasi berkumpul masyarakat, tempat ziarah hingga area pembelajaran.
"Masyarakat berharap bahwa bangunan ini dapat digunakan untuk sehari-hari. Oleh karena itu, ada Masjid yang dapat digunakan untuk ibadah. Ada juga tugu atau monumen untuk mengenang peristiwa yang sudah terjadi. Kita berdoa, mudah-mudahan peristiwa tersebut tidak terjadi lagi dan suasana ke depannya bisa lebih baik," ucap Diana.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh Deni Arditya menjelaskan, Memorial Living Park dibangun mulai Oktober 2023 dan selesai pada Mei 2024.
"Kawasan Memorial Living Park memiliki luas 7.015 meter persegi, dan dibangun dengan kontrak multiyears TA 2023-2024 dengan anggaran sebesar Rp 13,19 miliar," ungkap Deni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.