KOMPAS.com - Tahun 2024 menjadi periode dengan performa terbaik dalam lima tahun terakhir bagi kawasan industri di Jabodetabek dan sekitarnya.
Hal itu diwujudkan dengan tingkat serapan lahan industri yang mencapai sekitar 313 hektar.
Country Head dari Knight Frank Indonesia, Willson Kalip menjelaskan, serapan lahan kawasan industri pada tahun 2024 menunjukan performa tertinggi sejak pandemi.
Tidak dapat dipungkiri, gelombang masuknya manufaktur dari wilayah regional Asia, seperti China, Vietnam, dan Korea Selatan memberikan dampak positif terhadap performa kawasan industri.
Terlebih perang dagang Amerika Serikat dengan China yang telah membawa relokasi pabrik ke wilayah Jawa Tengah.
"Di tengah kondisi tersebut, saat ini Pemerintah dan Industrialist perlu menangkap peluang ini sebagai ‘golden opportunity’, hal ini mengingat sektor manufaktur akan menjadi katalis dalam menjaga performa sektor industri di Greater Jakarta dan nasional," jelas Wilson Kalip dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).
Baca juga: Sepanjang 2024, 59 Hektar Lahan Industri di Kota Deltamas Terjual
Saat ini, Jabodetabek dan Subang menjadi submarket paling potensial, dengan sektor auto-related sebagai penggerak utama, khususnya yang terkait dengan pengembangan produksi electric vehicle (EV) dan berbagai industri turunannya.
Sementara itu, sektor data center yang sejak tahun 2021 terdeteksi aktif menyerap lahan industri di Jabodetabek, tidak lagi menjadi occupier utama pada akhir tahun 2024 dengan total serapan lahan yang tidak setinggi dua tahun sebelumnya.
Performa sub-sektor industri terhitung mencatatkan yang terbaik sejak pandemi melanda.
Sehingga tidak mengherankan jika beberapa kawasan industri di Jabodetabek berencana membuka tambahan pasokan lahan untuk memenuhi permintaan para industrialist. Termasuk di wilayah Subang yang juga memiliki rencana yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.