KOMPAS.com - Anda yang tak punya slip gaji, namun berencana membeli dan memiliki rumah, jangat khawatir. Kini, ada tawaran skema Rent to Own (RTO) atau sewa beli.
Akses kepemilikan rumah ini diinisiasi oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, PT Adhi Persada Properti (APP), dan PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP).
Ketiga institusi ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) skema pembiayaan sewa beli secara resmi ini pada Selasa (29/4/2025).
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Haryo Bekti Martoyoedo menyatakan, solusi pembiayaan alternatif ini lebih inklusif bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income).
"Segmen ini seringkali menghadapi keterbatasan akses terhadap pembiayaan rumah konvensional," tutur dia.
Baca juga: Soal Kepemilikan Rumah, Apersi Usul Ada Skema “Rent to Own”
Model sewa beli yang dikembangkan memungkinkan masyarakat menyewa unit hunian dengan pembayaran bulanan yang nantinya akan dikonversi menjadi kepemilikan rumah pada akhir masa sewa.
Skema ini juga diklaim dapat meringankan beban biaya transaksi awal seperti BPHTB dan biaya notaris.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2024, backlog kepemilikan rumah di Indonesia mencapai 9,9 juta kepala rumah tangga.
Sekitar 47 persen atau 4,6 juta di antaranya berasal dari segmen masyarakat berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income).
Tingginya risiko akibat ketidakstabilan pemasukan membuat segmen ini sulit mengakses pembiayaan rumah konvensional.
Nah, melalui skema rent to own, diharapkan tercipta solusi yang lebih adaptif dan inklusif bagi masyarakat non-fixed income, dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan melalui mekanisme mitigasi risiko yang memadai.
Baca juga: MBR yang KPR-nya Ditolak, Kini Bisa Punya Rumah dengan Skema Rent to Own
Direktur Bisnis SMF Heliantopo menyatakan, SMF sebagai Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan, berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan perumahan di Indonesia, termasuk bagi masyarakat non-fixed income.
"Kami harapkan produk ini juga dapat memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan melalui model kolaborasi yang saling menguatkan antara institusi pembiayaan dan pengembang properti," jelas Heliantopo.
Direktur Utama ADCP Rizkan Firman menambahkan ADCP sebagai pengembang hunian berkonsep transit-oriented development, berperan sebagai pendorong sektor perumahan yang ramah lingkungan.
Dengan skema pembayaran yang dikerjasamakan ini, masyarakat memiliki alternatif pilihan pembayaran untuk memperoleh hunian impian.
Termasuk hunian TOD yang dikembangkan ADCP yang terintegrasi langsung dengan simpul transportasi massal seperti LRT Jabodebek.
Sementara Direktur Utama APP Harry Wibowo, siap mendukung program sewa beli dengan menyediakan unit hunian ready stock dan under construction dengan total kurang lebih 4.000 unit.
APP meyakini kolaborasi antara APP dan SMF, dengan dukungan penuh dari Kementerian terkait dan OJK, akan memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan yang inklusif dan berkelanjutan, serta mengurangi backlog perumahan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.