优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Meski Sudah Divaksin, Penting untuk Tetap Jaga Imunitas Tubuh

优游国际.com - 29/04/2021, 12:30 WIB
Dea Syifa Ananda,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk menekan peyebaran Covid-19, Pemerintah Indonesia mulai melakukan vaksinasi sejak Rabu (13/1/2021).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, hingga April 2021, sebanyak 181.554.465 orang sudah melakukan vaksinasi.

Namun, tampaknya pasca-program vaksinasi di Indonesia, penyebaran Covid-19 masih belum turun secara signifikan.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-18 di dunia, dari sisi jumlah kasus Covid-19. Kasus harian masih tetap ada, bahkan masih mencapai 6.000 kasus per harinya.

Baca juga: 3 Cara Menjaga Imunitas Tubuh Selama Berpuasa di Tengah Pandemi

Indonesia masih harus waspada karena baru 2 persen penduduk yang telah divaksinasi dari target jumlah orang yang harus divaksin.

Hal ini membuat semua orang, baik yang sudah divaksin maupun belum, tetap harus menjalankan protokol kesehatan dan menjaga imunitas tubuh agar pencegahan bisa benar-benar dilaksanakan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Kosultan Alergi Immunologi, Dr Gatot Soegiarto, menegaskan bahwa tidak ada vaksin yang menjamin perlindungan 100 persen kebal virus.

Lebih lanjut dokter Gatot mengatakan, orang yang telah melakukan vaksinasi responsnya bisa bermacam-macam untuk membentuk antibodi yang dihasilkan.

"Ini bergantung pada usia, gender, kualitas gizi, memiliki penyakit penyerta, dan stres," ungkap Gatot, dikutip melalui YouTube Imboost Indonesia dalam webinar bertajuk "Pentingnya Jaga Imunitas Tubuh Meski Sudah Divaksinasi", Rabu (28/4/2021).

Jika membandingkan usia muda dan tua, orang dengan usia tua memiliki respons titer antibodi yang dibentuk lebih rendah.

Ini dikarenakan orang tua mengalami penurunan fungsi salah satunya adalah fungsi imun yang menurun.

Perempuan diketahui memiliki respons imun yang lebih tinggi dibanding laki laki. Orang dengan gizi bagus pun dapat merespons antibodi lebih tinggi dibandingkan yang bergizi buruk.

Orang yang memiliki penyakit penyerta pun memiliki kemampuan membentuk antibodi yang lebih rendah dawipada orang yang tidak memiliki penyakit penyerta.

Kemudian, stres juga menyebabkan pembentukan antibodi yang menurun. Hal ini membuat proses pembentukan antibodi dari vaksinasi dapat melambat untuk kondisi-kondisi tertentu seperti di atas.

"Maka dari itu, penting sekali untuk tetap menjaga imunitas tubuh meskipun sudah melakukan vaksinasi," tegas Gatot.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau