优游国际

KOMPAS.com - Dari sebuah sudut kota yang tenang di Weybridge, Vermont, seorang astronom amatir bernama Michele Hernandez Bayliss telah mencuri perhatian dunia astronomi dengan tangkapan gambar luar biasa dua galaksi menakjubkan: Messier 94 yang dijuluki Croc’s Eye Galaxy atau Galaksi Mata Buaya dan Messier 51 yang dikenal sebagai Whirlpool Galaxy atau Galaksi Pusaran Air.

Yang membuat kisah ini semakin menarik, seluruh pengamatan dilakukan dari observatorium kecil di halaman belakang rumahnya. Dengan peralatan canggih dan ketekunan luar biasa, Bayliss menunjukkan bahwa penjelajahan alam semesta bukan monopoli ilmuwan besar atau observatorium megah.

Mata Buaya dari Jarak 34 Juta Tahun Cahaya

Galaksi Croc’s Eye atau Messier 94 berada di rasi bintang Canes Venatici, berjarak sekitar 34 juta tahun cahaya dari Tata Surya. Dengan menggunakan teleskop refraktor Takahashi TOA-130NFB dan Stellarvue SVX140T-R, Bayliss membidik galaksi ini selama dua malam berturut-turut, pada tanggal 20 dan 21 April.

Untuk menangkap gambar detail dari objek langit dalam, ia menggunakan kombinasi filter LRGB (Luminance, Red, Green, Blue). Data dari tiap filter kemudian digabungkan lewat perangkat lunak pengolah gambar astronomi, menghasilkan potret spiral galaksi yang menakjubkan.

Namun, memotret galaksi bukan perkara mudah. “Bagian yang paling sulit adalah pemrosesan data,” ujar Bayliss. “Ukuran galaksi lebih kecil dari perkiraan dalam jangkauan 990mm saya, jadi saya harus melakukan cropping,” tambahnya.

Tantangan lain datang dari inti galaksi yang sangat terang, sehingga ia harus melakukan teknik HDR compression untuk menyeimbangkan pencahayaan dan mempertahankan detail di inti tersebut. Ia juga membuat luminance sintetis dari kombinasi data LRGB untuk hasil optimal.

Baca juga: Astronom Temukan Aktivitas Aneh di Pusat Galaksi Bima Sakti

Keajaiban Langit Tanpa Awan

Satu hal yang sangat disyukuri Bayliss adalah kondisi cuaca yang bersahabat saat pengamatan. “Di Vermont, malam tanpa bulan dan tanpa awan adalah keajaiban,” katanya. Dalam dunia astrofotografi, kualitas langit malam sangat menentukan keberhasilan pemotretan objek langit dalam.

Perjalanan Bayliss dalam dunia astronomi dimulai sebagai pengamat visual biasa. Namun dalam beberapa tahun terakhir, ia membangun observatorium rumahan dan mendalami astrofotografi. Usahanya ini membuahkan hasil menakjubkan yang kini mendapat pengakuan luas.

Baca juga: Teleskop James Webb Ungkap Galaksi Tersembunyi di Balik Tornado Kosmik

Menyelami Pusaran Kosmik: Whirlpool Galaxy

Dr. Michele Hernandez Bayliss Galaksi pusaran air yang ikonik, Messier 51, digambarkan bersama dengan galaksi yang lebih kecil, NGC 5195, di bagian atas gambar.

Tak kalah menawan, pada Februari lalu Bayliss juga mengabadikan Messier 51 atau galaksi Whirlpool. Ia menggunakan filter RGB dan filter hidrogen-alfa (Ha) untuk menangkap struktur detail galaksi spiral ini, yang juga berada di rasi Canes Venatici.

Dalam 16 jam pengamatan, ia berhasil menyusun potret berwarna galaksi yang menunjukkan fitur khas galaksi spiral besar: inti cerah, jalur debu gelap, dan wilayah pembentukan bintang yang intens. “Inilah gambaran ideal dari galaksi spiral grand-design,” tulis Space.com.

Galaksi ini juga memperlihatkan interaksi dramatis dengan galaksi kecil di dekatnya, NGC 5195. Menurut NASA, spiral galaksi M51 yang mencolok kemungkinan disebabkan oleh interaksi gravitasional dengan galaksi pendampingnya tersebut, yang juga terlihat jelas dalam hasil foto Bayliss.

Sains di Ujung Teleskop Rumah

Apa yang dilakukan Michele Hernandez Bayliss menjadi bukti bahwa dengan dedikasi, peralatan tepat, dan langit cerah, siapa pun bisa ikut menjelajahi alam semesta — bahkan dari halaman belakang rumah.

Bagi yang ingin mulai mengamati langit, tersedia banyak panduan teleskop dan kamera astrofotografi terbaik. Siapa tahu, langit cerah berikutnya justru membuka jalan bagi penemuan Anda sendiri.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Galaksi Terkecil yang Pernah Diamati