优游国际

KOMPAS.com - Bagi para pemilik kucing, furnitur yang robek tampaknya sudah menjadi hal yang biasa.

Pasalnya, kucing memiliki naluri bawaan untuk mencakar, yang sering kali dianggap manusia sebagai perilaku yang bermasalah.

Baru-baru ini, sekelompok peneliti menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kucing domestik untuk mencakar dan menemukan bahwa hal itu tidak selalu terkait dengan sifat yang nakal.

Ciri-ciri kepribadian, kehadiran anak kecil, dan jenis permainan yang dilakukan kucing memiliki dampak signifikan pada perilaku mencakar.

Temuan tersebut dirinci dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tanggal 3 Juli 2024 di jurnal Frontiers in Veterinary Science, dan menunjukkan beberapa cara yang dapat dicoba oleh pemilik kucing untuk mencegah perilaku mencakar.

Baca juga: Apakah Kucing Bisa Tersenyum?

Studi tentang perilaku menggaruk pada kucing

Dalam penelitian tersebut, tim peneliti mensurvei lebih dari 1.200 pemilik kucing di Prancis terkait kehidupan sehari-hari, karakteristik, dan perilaku menggaruk dari kucing mereka.

Mereka menemukan bahwa stres adalah alasan utama untuk perilaku menggaruk pada kucing.

Jika ada anak-anak di sekitar, terutama anak-anak kecil, stres pada kucing tampaknya meningkat dan menjadi salah satu motivasi bagi kucing untuk menggaruk benda.

Namun, peneliti mencatat bahwa hubungan ini masih belum sepenuhnya dipahami dan diperlukan penelitian lebih lanjut.

Baca juga: Menurut Ilmuwan, Ini Cara Berteman dengan Kucing

Faktor lain yang juga dapat dikaitkan dengan stres adalah keceriaan. Tingkat stres dapat meningkat saat kucing bermain dalam waktu lama karena stimulasi yang tidak terputus.

Sementara beberapa faktor, seperti kepribadian kucing dan kehadiran anak-anak, tidak dapat diubah untuk membatasi kebiasaan menggaruk, ada beberapa intervensi yang dapat dilakukan pemilik kucing.

Hal itu termasuk tenyediakan tempat persembunyian yang aman, titik pengamatan yang tinggi, dan banyak kesempatan bermain juga dapat membantu meredakan stres dan melibatkan kucing dalam aktivitas yang lebih konstruktif.

Menyiapkan beberapa sesi bermain pendek yang paling meniru skenario perburuan juga sangat penting.

Permainan yang memenuhi keinginan berburu dalam diri kucing lebih mungkin untuk mempertahankan minat kucing, sehingga mengurangi tingkat stres dan mengurangi garukan yang berlebihan pada furnitur.

Para peneliti mengandalkan data yang dilaporkan sendiri, yang rentan terhadap subjektivitas.

Namun, peneliti mengatakan bahwa mereka telah memperoleh beberapa wawasan unik tentang perilaku mencakar yang mereka harap dapat digunakan untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengelola perilaku ini.